Kamis 03 Mar 2011 12:11 WIB

Wah! KBRI Mesir Evakuasi 8 WNI yang Terjebak di Benghazi Libya

Warga melintas bangkai mobil yang terbakar di jalanan Benghazi
Foto: AP
Warga melintas bangkai mobil yang terbakar di jalanan Benghazi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-- Kedutaan Besar RI di Kairo mengevakuasi delapan warga negara Indonesia, terdiri atas tujuh wanita dan satu pria, dari Libya. Delapan WNI itu sempat terjebak di Benghazi, salah satu kota di Libya, dan berhasil dievakuasi ke Mesir dari pintu perbatasan Libya dan Mesir, kata Kepala Fungsi Penerangan KBRI Kairo, Iwan Wijaya Mulyatno.

Terjebaknya delapan WNI itu diketahui bermula dari telepon seorang pekerja, Ida Nurjanah pada Sabtu (28/2) akhir pekan lalu kepada Kepala Fungsi Protokol dan Konsuler (Protkons) KBRI Kairo, Muhammad Abdullah bahwa ia dan tujuh temannya merasa tercekam di Benghazi dan meminta bantuan KBRI Kairo menyelamatkan mereka.

Semua delapan WNI yang berstatus tenaga kerja Indonesia (TKI) itu tidak memiliki visa Mesir, bahkan dua orang di antaranya tidak memiliki paspor atau dokumen perjalanan lainnya. Petugas Protkons Abdullah kemudian mengarahkan mereka agar segara menuju ke pintu perbatasan Shalom antara Libya dan Mesir, yang jaraknya sekitar enam jam perjalanan dengan kendaraan darat.

Disebutkan, Duta Besar RI untuk Mesir A.M. Fachir kemudian memerintahkan Sekretaris Satu KBRI, Thomas Ardian Siregar, menjemput mereka di pintu perbatasan Shalom. Thomas segera melakukan pertemuan dengan petugas imigrasi Mesir dan secara persuasif menjelaskan situasi dan kondisi para TKI itu yang perlu diselamatkan dan meminta agar dapat masuk Mesir tanpa visa.

Pihak imigrasi Mesir bersikap kooperatif, bahkan dua TKI yang tidak memiliki paspor, oleh Thomas langsung dibuatkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP), dan mereka pun dipersilahkan masuk ke Mesir.

Para TKI tersebut adalah Ida Nurjanah asal Sukabumi, Warnadi Tasmudi,Indramayu, , Sarih Binti Warsidi asal Indramayu, Arsiti bt Misbah asal Cianjur, , Rahimahwati binti Rahmansaleh asal Lampung, Ina Nilawati binti Burhanudin asal Sukabumi, , Nani binti Natim asal Karawang, Jawa Barat dan Rohyati binti Tohir asal Brebes, Jawa Tengah.

"Alhamdulillah, kami berterima kasih kepada KBRI Kairo atas bantuannya untuk menyelamatkan kami," ujar Ida Nurjanah mewakili kawan-kawannya yang ditampung di KBRI Kairo sebelum dipulangkan ke Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement