REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI-- Pemerintah Libya menuduh Alqaida berupaya untuk menyelundupkan 37 juta (pil) obat penawar sakit ke negara itu guna mengubah pikiran anak-anak muda untuk ikut pemberontakan melawan pemimpin Libya Muamar Gaddafi, Kamis.
Mahmoud Ali, yang mengaku ia adalah pemimpin bagian anti-narkotika Libya, mengatakan pemerintah tekah mencegat pengapalan Tramadol yang berasal dari Dubai dan dibeli oleh seorang pedagang obat Libya yang memiliki hubungan dengan Al Qaida.
Para pejabat Libya memperlihatkan pada wartawan beberaoa kotak kardus yang disita, termasuk kotak kardus dengan gambar ular King Cobra. "Sasarannya adalah pembagian obat bius di antara orang-orang muda melelalui para pedagang obat," jelas Abdel Haqim Giniwa, pejabat anti-narkorika lainnya, pada konferensi pers.
"Berkat kerja keras pasukan keamanan, jumlah obat itu tekah dicegat. Itu akan menimbulkam kekacauan sosial dan ekonomi." Ia menyatakan obat-obatan itu disembunyikan dalam kontainer yang dikenali untuk mebel, peralatan olah raga dan ubin marmer.
Gaddafi telah mengatakan para pemrotes pemerintahannya telah dicuci otaknya oleh Al Qaida, dan susu dan Nescafe mereka telah dibubuhi dengan obat-obat halusinogetik.