REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Moskow menyesalkan serangan negara-negara Eropa terhadap Libya yang sedang dilakukan "dengan mengacu pada resolusi Dewan Keamanan PBB yang diadopsi secara terburu-buru," kata pejabat juru bicara Departemen Luar Negeri Rusia, Alexander Lukashevich, pada Sabtu.
Resolusi baru Resolusi Dewan Keamanan PBB di Libya yang disepakati pada Kamis itu meliputi, zona larangan terbang dan "semua langkah yang diperlukan" melawan pasukan yang setia kepada orang kuat Libya Muammar Gaddafi.
Paris telah mengambil peran utama dalam mengkoordinasikan tanggapan dunia terhadap aksi kekerasan di Libya dan mengambil upaya untuk menghentikan serangan Gaddafi terhadap pasukan pemberontak yang bersenjatakan buruk. Angkatan udara Prancis mempertahankan kota pemberontak Libya Benghazi untuk pasukan yang setia kepada Gaddafi, kata Presiden Prancis Nicolas Sarkozy pada Sabtu.
Pesawat Prancis telah melaksanakan misi pengintaian luas di Libya sepanjang sore. Sejak awal mendesak, penerbangan Prancis telah menghancurkan empat tank pemerintah di lingkungan permukiman di Benghazi. Angkatan Laut AS memiliki tiga kapal selam dilengkapi dengan rudal Tomahawk di Mediterania siap untuk berpartisipasi dalam operasi melawan Libya, menurut seorang pejabat pertahanan AS pada Sabtu.
Kemudian, saluran TV ABC AS mengumumkan AS telah mulai meluncurkan rudal tomahawk yang ditargetkan pada tank-tank Libya dan tempat-tempat lainnya. Para anggota NATO Inggris, Denmark, Spanyol dan Kanada, bersama dengan Amerika Serikat, juga menjanjikan pesawat-pesawat mereka untuk misi di Libya, sedangkan Qatar mengatakan akan berpartisipasi dalam misi itu.
"Kami sekali lagi meminta semua pihak yang berkonflik di Libya di samping mereka yang mengambil upaya-upaya militer di Libya untuk melakukan yang terbaik, guna menghindari pembunuhan warga sipil, dan untuk menghentikan tembakan-tembakan serta kekerasan sesegera mungkin," kata pernyataan Lukashevich pada laman kementerian.
"Kami menuntut langkah-langkah komprehensif untuk memberikan keamanan bagi para diplomat asing dan keluarga mereka," kata pernyataan itu. Rusia yakin bahwa penghentian pertumpahan darah di Libya sangat diperlukan bagi awal upaya penyelesaian konflik, menurut Lukashevich.
Sarkozy mengatakan, ia tidak mengesampingkan pembicaraan damai dengan Gaddafi, tetapi hanya setelah penghentian total penembakan-penembakan.