REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Serangan koalisi telah berhasil dalam "menurunkan secara signifikan" (kemampuan) pertahanan udara rezim Libya, dan zona larangan terbang secara efektif telah berlaku di negara itu, demikian menurut militer Amerika Serikat, Ahad.
"Kami menilai serangan itu telah sangat efektif dalam menurunkan secara sigfifikan kemampuan pertahanan udara rezim tersebut," juru bicara Pentagon Laksamana Madya Bill Gortney memberikan pembaruan (informasi) pada wartawan mengenai situasi Libya.
Pasukan Prancis, Amerika dan Inggris telah melancarkan intervensi terbesarnya di dunia Arab sejak invasi pimpinan AS di Irak pada 2003, dengan menembakkan lebih dari 120 rudal jelajah Tomahawk dan melakukan serangan pemboman pada sasaran-sasaran penting Libya.
"Zona larangan terbang secara efektif telah berlaku," kata juru bicara Pentagon itu. Ia menambahkan bahwa Muamar Gaddafi telah kehilangan kemampuan untuk meluncurkan banyak dari rudal-rudal permukaan-ke-udaranya.
"Tidak ada indikasi mengenai korban warga sipil," Gortney menambahkan, membantah laporan yang berlawanan dari para pejabat Gaddafi.