Sabtu 14 Aug 2010 06:29 WIB

Cina Ganjar Pengusaha Tibet Hukuman Seumur Hidup

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING--Pihak berwenang Cina menghukum seorang pengusaha terkemuka Tibetseumur hidup karena mendanai kelompok-kelompok di pengasingan, kata satu organisasi kelompok hak asasi manusia, Jumat.

Dorje Tashi dijatuhi hukuman 26 Juni, kata Urgen Tenzin, direktur Pusat Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Tibet yang berpangkaan di India kepada AFP, mengatakan beberapa sumber mengkonfirmasikan hukuman itu kendatipun para pejabat bungkam. "Sejauh yang kami tahu, ia dihukum karena dituduh memberikan dana kepada kelompok Tibet di pengasingan," kata Tenzin.

"Tidak ada pengumuman resmi dari pihak Cina. Kami berusaha mendapat informasi lagi ," katanya. Seorang wanita yang memiliki nama depan Zhang di Pengadilan Rakyat Lhasa mengatakan semua pejabat libur dan tidak akan dapat dihubungi sampai Senin.

Dorje Tashi adalah ketua Kelompok Shenhu Tibet, yang mengoperasi sejumlah perusahaan, yang terutama dipusatkan pada real estat dan turisme, kata satu daftar riwayat hidup dalam Cina Ethnic Press milik pemerintah. Asset perusahaannya senilai 280 juta yuan (41.3 juta dolar AS) ketika artikel itu diterbitkan tahun 2008. Ia menjadi penyumbang untuk kegiatan sosial d Tibet sejak tahun 2002, tambah artkel itu.

Dorje Tashi, yang berusia 30 tahunan dan bergabung dengan Partai Komunis Cina tahun 2003 dianggap sebagai salah satu dari Sepuluh Pemuda Unggul di Tibet". Ia bertemu dengan Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao dalam satu konferensi Federasi Pemuda Nasional tahun 2005.

Ia terdaftar sebagai delegasi pada Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Cina , satu badan yang tidak memiliki wewenang tetapi memberi nasehat menyangkut kebijakan kepada pemrintah.

China meningkatkan keamanan di Tibet sejak tahu 2008 ketika unjuk rasa di ibu kota Tibet, Lhasa meningkat menjadi aksi kekerasan dan meluas ke daerah-daerah tetangga yang banyak terdapat warga Tibet . China menguasai Tibet sejak tahu 1951, setahun setelah mengirim pasukan untuk "membebaskan" wilayah itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement