Rabu 19 Sep 2018 16:22 WIB

Trump Sambut Kesediaan Kim Jong-un Izinkan Inspeksi Nuklir

Moon Jae-in dan Kim Jong-un menyepakati denuklirisasi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Presiden AS Donald Trump saat berjalan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Hotel Capella di Pulau Sentosa Singapura, Selasa (12/6).
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump saat berjalan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Hotel Capella di Pulau Sentosa Singapura, Selasa (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyambut baik kesepakatan tentang denuklirisasi yang telah dicapai Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in dengan pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Ia menilai, kesepakatan tersebut merupakan sebuah perkembangan positif.

“Kim Jong-un telah setuju untuk mengizinkan inspeksi nuklir, tunduk pada negosiasi akhir, dan untuk secara permanen membongkar tempat pengujian, serta landasan peluncuran (rudal) di hadapan para ahli internasional,” kata Trump melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu (19/8).

Dengan demikian, menurut Trump, tidak akan ada pengujian rudal atau nuklir untuk sementara waktu. Ia pun menyinggung tentang pembahasan pemulangan jenazah para tentara AS yang tewas selama Perang Korea pada 1950-1953 oleh Kim dan Moon.

Ia mengatakan, sisa-sisa jenazah tersebut akan tetap dipulangkan ke AS. Trump juga seolah menyambut gagasan tentang Korsel dan Korut yang ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2023. “Korut dan Korsel akan mengajukan tawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2023. Sangat menarik!” ujarnya.

Korut telah setuju mengambil langkah-langkah lanjutan dalam rangka denuklirisasi Semenanjung Korea. Kesepakatan lahir setelah Moon dan Kim bertemu di Pyongyang. Moon memang sedang melakukan kunjungan ke Korut.

“Korut telah setuju untuk secara permanen menutup fasilitas pengujian mesin rudal Dongchan-ri dan landasan peluncuran rudal di bawah partisipasi para ahli dari negara-negara terkait,” kata Moon dalam sebuah konferensi pers pada Rabu, dikutip laman Yonhap.

Sementara, Kim mengatakan dia dan Moon telah sepakat untuk menghapus semua senjata nuklir dan konflik bersenjata dari Semenanjung Korea. “Deklarasi September akan membuka tingkat yang lebih tinggi untuk peningkatan hubungan (antara Korut dan Korsel) dan mendekatkan era perdamaian serta kemakmuran,” ujar Kim.

Menurut pejabat kantor kepresidenan Korsel, Cheong Wa Dae, dalam deklarasi bersama itu, Korut setuju mengambil langkah denuklirisasi tambahan. “Korut menyatakan kesediaannya untuk terus mengambil langkah-langkah tambahan, seperti penghentian permanen fasilitas nuklir Yongbyon, jika Amerika Serikat mengambil langkah-langkah yang sesuai di bawah semangat pernyataan bersama AS-Korut pada 12 Juni,” kata Cheong merujuk pada perhelatan KTT AS-Korut di Singapura pada Juni lalu.

Dengan adanya pernyataan tentang kesediaan mengambil langkah lanjutan denuklirisasi, tampaknya Korut hendak memulai kembali pembicaraan terkait masalah ini dengan AS. Sebab pembahasan tentang denuklirisasi antara kedua negara terhenti setelah Presiden AS Donald Trump membatalkan kunjungannya ke Korut.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement