Rabu 04 Apr 2018 13:20 WIB

Raja Salman Tegaskan Dukungan untuk Palestina

Sebelumnya Putra Mahkota Saudi memberikan pernyataan yang mendukung Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Raja Salman
Foto: Reuters
Raja Salman

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud mengatakan Arab Saudi akan terus mendukung beridirnya negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Hal ini dinyatakan tak lama setelah putranya yang juga Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, mengatakan Israel berhak hidup damai di tanahnya sendiri.

"Raja Salman menegaskan kembali posisi teguh kerajaan (Saudi) terhadap masalah Palestina dan hak sah rakyat Palestina untuk sebuah negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya," kata Saudi Press Agency dalam laporannya pada Selasa (3/4).

 

Baca juga, Putra Mahkota Saudi Temui Organisasi Pro-Israel di AS

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut baik dukungan yang diberikan Raja Salman. "Presiden Abbas menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaannya atas dukungannya (Raja Salman) terhadap rakyat Palestina," kata kantor berita Palestina WAFA dalam laporannya.

Sebelumnya Pangeran Mohammed membuat pernyataan yang jarang diungkapkan seorang calon pemimpin Saudi. Ia mengatakan orang Israel dan Palestina berhak untuk memiliki tanahnya sendiri.

"Tetapi kita harus memiliki perjanjian damai guna menjamin stabilitas bagi semua orang dan memilikihubungan yang normal," ujar Pangeran Mohammed dalam wawancara yang diterbitkanmajalah The Atlantic di Amerika Serikat pada Senin (2/4) lalu.

Saat ini warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza masih melangsungkan demonstrasi. Aksi ini telah digelar sejak Jumat (30/3) pekan lalu. Dalam aksinya mereka menuntut Israel mengembalikan tanah-tanah yang direbutnya dalam perang Arab-Israel tahun 1948 kepada para pengungsi Palestina.

Demonstrasi pada Jumat pekan lalu pun berujung ricuh ketika pasukan keamanan Israel berupaya membubarkan massa yang mendekati pagar perbatasan. Berondongan tembakan dilepaskan. Aksi brutal pasukan Israel menyebabkan 18 warga Palestina tewas dan sekitar 1.400 lainnya mengalami luka-luka.

Aksi demonstrasi di perbatasan Gaza-Israel rencananya akan dilakukan selama beberapa pekan. Aksi puncak akan digelar pada 15 Mei mendatang ketika Israel memperingati hari kelahirannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement