Senin 15 Oct 2018 08:30 WIB

Israel Meradang, Lokasi Protes Layang-layang Api Digempur

Layang-layang api menjadi simbol kuat gelombang protes Palestina sejak Maret lalu.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Para remaja Gaza menaikkan layang-layang yang membawa bara api dan minyak untuk dijatuhkan di lahan-lahan Israel selama bentrokan di dekat perbatasan Israel di timur Kota Gaza.
Foto: EPA/Mohammed Saber
Para remaja Gaza menaikkan layang-layang yang membawa bara api dan minyak untuk dijatuhkan di lahan-lahan Israel selama bentrokan di dekat perbatasan Israel di timur Kota Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pesawat tempur Israel menggempur daerah dekat kota Beit Hanoun di Jalur Gaza timur laut. Gempuran yang dilakukan pada Ahad (14/10) waktu setempat ini dilaporkan tidak menyebabkan adanya korban.

Dilansir Anadolu Agency, Senin (15/10), koresponden kantor berita Turki yang berada dekat dengan lokasi kejadian itu melaporkan, pesawat tempur itu menargetkan area tempat para aktivis Palestina menerbangkan layang-layang api.

Sejak 30 Maret, ketika warga Palestina mulai menggelar unjuk rasa di sepanjang zona penyangga Gaza-Israel, para aktivis telah menerbangkan layang-layang api dan balon pembakar di atas zona penyangga ke wilayah Israel.

Menurut para pejabat Israel, senjata udara yang telah melalui modifikasi dan pengembangan itu telah menyebabkan kebakaran di wilayah Israel, yang mengakibatkan kerusakan material signifikan tetapi tidak ada korban jiwa atau cedera.

Sejak Maret, lebih dari 200 warga Palestina telah menjadi martir dan ribuan lainnya terluka dalam protes anti-pendudukan di sepanjang perbatasan.

Peningkatan suhu udara di wilayah Palestina mendukung aksi serangan dengan layang-layang api. Serangan layang-layang dan peluncur balon menyebabkan banyak kerusakan di wilayah Israel.

Strategi layang-layang api ini merupakan tantangan keamanan bagi Israel. Israel mengklaim menderita kerugian material besar-besaran dari serangan tersebut.

Awalnya serangan tersebut menargetkan lima wilayah sebelum menyebar ke lebih dari 16 wilayah di Israel. Tel Aviv menghadapi kesulitan besar dalam memadamkan api.

Layang-layang api telah menjadi simbol kuat gelombang protes Palestina yang meletus pada 30 Maret. Layang-layang ini menawarkan cara yang lebih aman bagi warga Gaza untuk memprotes. 

Serangan layang-layang yang terlihat remeh itu menyebabkan kerugian ekonomi pada Israel. Sementara penerbang layang-layang tetap berada cukup jauh dari perbatasan untuk menghindari tembakan

 

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement