Jumat 02 May 2014 00:12 WIB

Protes Massal Tahanan Mesir

Rep: C57/ Red: Julkifli Marbun
  Pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi mengambil tabung gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan di Universitas Kairo, Giza, Mesir, Rabu (26/3).  (AP/Amru Taha)
Pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi mengambil tabung gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan di Universitas Kairo, Giza, Mesir, Rabu (26/3). (AP/Amru Taha)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ribuan Tahanan Mesir menolak hukuman percobaan dan melakukan protes mogok makan dalam kondisi pelanggaran keadilan, ujar kelompok itu kepada Aljazeera.

Protes, yang dimulai Kamis, telah dimulai berhari-hari setelah sekitar 700 orang dituduh melakukan kekerasan dan terlibat dalam organisasi terlarang Ikhwanul Muslimin (IM) yang dihukum mati dalam percobaan massa dalam empat hari terakhir.

Sebuah pernyataan dikeluarkan pimpinan para tahanan bahwa serangan itu dilakukan di 90 penjara dan pusat-pusat tahanan dengan tujuan protes melawan percobaan massa dan kondisi penjara yang mengerikan.

Seorang tahanan di Wadi al Natrun memberi tahu Aljazeera pada Kamis, "Kami telah mulai serangan mogok makan kami saat ini. Juga kami telah memutuskan untuk tidak keluar untuk latihan. Kami tidak akan menghadiri sesi pengadilan apa pun. Kami juga tidak akan menghadap jaksa".

Sebuah panel kelompok HAM menyatakan, pada Rabu pagi, pasukan keamanan memasuki penjara Fayoum, 100 KM sebelah selatan Kairo, untuk memaksa para tahanan agar menghadiri sesi pengadilan. Sejumlah tahanan dilaporkan terluka.

Berdasarkan sebuah laporan Arab-African International Centre for Consultancy and Human Rights, 20 ribu tahan terlibat dalam aksi protes itu.

Para tahanan bersumpah untuk melanjutkan serangan mereka hingga seluruh tuntutan mereka dapat dipenuhi, dengan rencana-rencana untuk melanjutkan fase kedua pada 3 Mei.

   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement