Kamis 04 Jan 2018 12:25 WIB

Keponakan Mantan Presiden Yaman Diyakini Masih Hidup

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.
Foto: Reuters
Mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Sebuah informasi yang didapatkan dari Provinsi Ma'rib, Yaman, mengatakan kepada Aljazirah, keponakan mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, Tareq Abdullah Saleh, saat ini masih hidup.

Sebelumnya komandan Garda Presiden itu telah dinyatakan tewas dalam serangan Houthi yang juga menewaskan pamannya pada 4 Desember lalu.

Sumber itu mengatakan, sebuah foto telah beredar di media sosial yang menunjukkan Tareq hanya terluka dalam serangan tersebut. Mereka mengkonfirmasi, Tareq telah meninggalkan ibu kota Sanaa dan pergi ke Ma'rib pada 7 Desember dengan beberapa pembantunya, tiga hari setelah serangan.

Pasukan Uni Emirat Arab (UEA) yang ditempatkan di Ma'rib dilaporkan telah memfasilitasi kepergian Tareq ke UEA, dengan menyediakan pesawat terbang. Namun belum diketahui apakah Tareq saat ini masih berada di Emirat Arab.

Dua hari sebelum Saleh dibunuh oleh Houthi, mantan presiden Yaman itu secara terbuka memutuskan hubungan dengan Houthi. Ia menyatakan keterbukaannya pada perundingan dengan koalisi pimpinan Arab Saudi yang telah memerangi Houthi sejak 2015.

Menurut informasi yang didapat dari Abu Dhabi, UEA dan Arab Saudi sangat antusias untuk melakukan negosiasi dengan dunia internasional untuk memberikan peran politik kepada putra Saleh, yaitu Ahmed. Namun, Ahmed mengatakan dia belum siap mengambil peran seperti itu, dan meminta UEA dan Arab Saudi untuk melirik Tareq.

Tareq secara luas dipandang sebagai salah satu pembantu terdekat mendiang Saleh. Saleh bergantung kepadanya secara militer dan politik, bersama dengan dua saudara laki-laki Tareq, yaitu Ammar, mantan Wakil Direktur Biro Keamanan Nasional Yaman, dan Yehya, mantan Kepala Keamanan Pusat.

Tareq berkontribusi dalam pembentukan pasukan khusus yang setia kepada Saleh, sebelum timbul perpecahan terakhir antara pasukan Saleh dan pemberontak Houthi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement