Rabu 19 Sep 2018 14:09 WIB

5 Juta Anak Yaman Terancam Kelaparan

Serangan terhadap kota dan pelabuhan utama Hodeida berisiko buat kelaparan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Anak-anak di Yaman menderita gizi buruk dan kelaparan karena blokade yang dilakukan koalisi Arab Saudi.
Foto: Ali Ashwal/Save the Children
Anak-anak di Yaman menderita gizi buruk dan kelaparan karena blokade yang dilakukan koalisi Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,  SANAA – Badan amal Save the Children memperingatkan lebih dari 5 juta anak-anak Yaman berisiko mengalami kelaparan. Hal itu terjadi karena serangan terhadap kota dan pelabuhan utama Hodeida masih berlanjut.

Menurut Save the Children, serangan koalisi Arab Saudi terhadap pelabuhan Hodeida dapat mengganggu pasokan bantuan kemanusiaan. Hal itu berpotensi memicu bencana kelaparan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Bahkan gangguan kecil terhadap makanan, bahan bakar, dan pasokan bantuan melalui pelabuhan vitalnya bisa berarti kematian bagi ratusan ribu anak-anak yang kekurangan gizi, tidak dapat memperoleh makanan yang mereka butuhkan untuk tetap hidup,” kata perwakilan Save the Children Yaman Tamer Kirolos pada Rabu (19/9), dikutip laman DW.

Kepala Eksekutif Save the Children International Helle Thorning-Schmidt mengungkapkan, jutaan anak di Yaman tidak tahu kapan bantunan makanan berikutnya akan datang untuk mereka. “Di satu rumah sakit yang saya kunjungi di Yaman utara, bayi-bayi itu terlalu lemah untuk menangis, tubuh mereka kelelahan karena kelaparan,” ujarnya.

“Perang ini berisiko membunuh seluruh generasi anak-anak Yaman yang menghadapi berbagai ancaman, mulai dari bom, kelaparan, hingga penyakit yang dapat dicegah seperti kolera,” kata Schmidt menambahkan.

Perang Yaman meletus pada 2014, tepatnya ketika pemberontak Houthi melancarkan serangan dan menguasai Ibu Kota Yaman Sanaa. Kemudian pada 2015, koalisi militer yang dipimpin Saudi melakukan intervensi guna mendukungan pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi yang diakui secara internasional. Intervensi militer juga dilakukan karena koalisi Saudi menilai kelompok Houthi sebagai ancaman karena memperoleh dukungan dari Iran.

Sejak melakukan agresi ke Yaman, koalisi Saudi telah memberlakukan blokade parsial terhadap pelabuhan Hodeida. Saudi mengklaim hal itu dilakukan agar pengiriman senjata Iran ke Houthi dapat dihentikan. Kendati demikian, Iran menyangkal bahwa mereka memasok senjata untuk Houthi.

Perang Yaman telah menyebabkan hampir 10 ribu orang terbunuh. Konflik itu pun telah memaksa sekitar 3 juta penduduk Yaman mengungsi.

Baca: Korea Utara Setuju Tutup Fasilitas Nuklir

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement