Senin 22 Oct 2018 17:54 WIB

Turki Interogasi Pegawai Konsulat Saudi

Puluhan pegawai konsulat Saudi di Istanbul akan menjadi saksi kasus Khashoggi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Wartawan Jamal Khashoggi.
Foto: AP
Wartawan Jamal Khashoggi.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Lima pegawai dari konsulat Saudi di Istanbul, Turki memberikan pernyataan sebagai saksi dalam penyelidikan pengadilan Turki atas pembunuhan jurnalis dan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi pada Senin (22/10).

Dua puluh pegawai konsulat lainnya termasuk pengemudi kendaraan dinas konsulat akan memberikan pernyataan sebagai saksi kepada penyelidik Turki menyusul insiden dua pekan lalu di tempat di mana Khashoggi terakhir terlihat. Para pegawai, baik warga negara Turki dan asing, diperkirakan akan mendatangi gedung pengadilan untuk memberikan kesaksian mereka sebagai bagian dari penyelidikan oleh Kepala Kantor Kejaksaan Agung Istanbul.

Tim penyelidik Turki seperti dilansir Yeni Safak mengumumkan akan menggali pernyataan dari total 45 pegawai konsulat. Pekan lalu, total 23 pegawai konsulat juga telah berbicara dengan tim penyelidik Turki. Sumber dari pengadilan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, mereka dimintai keterangan di Pengadilan Caglayan Istanbul.

Jurnalis Khashoggi dinyatakan hilang ketika terakhir tengah mengurus dokumen pernikahan di Konsulat Saudi. Setelah melewati berbagai penyelidikan, para pejabat Saudi mengklaim Khashoggi tewas dalam operasi jahat.

Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir pada Ahad kemarin menyangkal petinggi Saudi terlibat sebagai otak pembunuhan jurnalis Khashoggi. Dia menegaskan, Putra Mahkota Mohammad bin Salman tidak ada sangkut pautnya dengan kasus kematian Khashoggi. Keberadaan jenazahnya pun, kata dia, masih menjadi tanda tanya bagi Saudi sendiri.

"Ini merupakan operasi yang kejam. Mereka membuat kesalahan ketika mereka membunuh Khashoggi di konsulat dan mereka berusaha menutupi itu," ujar Jubeir dalam wawancara eksklusif dengan Fox News yang dilansir Guardian, Senin.

Sementara, pemerintah Barat saat ini masih ragu dan meremehkan cerita Saudi mengenai kematian Jurnalis Khashoggi. Dalam pernyataan bersama yang dirilis Ahad (21/10) waktu setempat, Inggris, Prancis, dan Jerman menyerukan klarifikasi kematian Khashoggi. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menambah tekanan terhadap Saudi dengan berjanji mengungkapkan fakta sebenarnya atas penyelidikan menyeluruh dari Turki terhadap pembunuhan Khashoggi.

Sebelumnya, surat kabar pemerintah Turki merilis informasi rinci 15 warga Saudi yang dikirim ke Istanbul untuk bertemu Khashoggi di konsulat. "Kami mencari keadilan di negeri kami dan ini sebentar lagi akan terungkap. Tidak melalui langkah biasa tetapi dalam semua kebenaran yang transparan," ujar Erdogan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement