Selasa 26 Mar 2019 01:00 WIB

Serangan AS di Afghanistan Tewaskan Anak-Anak

Sebanyak 10 anak tewas dalam serangan terbaru AS di Afghanistan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nur Aini
Tentara Afghanistan berjaga di Kabul, Afghanistan.
Foto: AP
Tentara Afghanistan berjaga di Kabul, Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- PBB menyebutkan sebanyak sepuluh anak bagian dari keluarga besar yang sama, terbunuh dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Afghanistan, Senin (25/3).

Serangan udara awal Sabtu merupakan bagian dari pertempuran antara Taliban, dan pasukan gabungan Afghanistan, serta AS. Pertempuran berlangsung sekitar 30 jam di Kunduz, provinsi utara tempat terkuat dari Taliban.

Baca Juga

Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) mengatakan dalam temuan awal, anak-anak dan keluarga mereka telah terlantar akibat pertempuran di tempat lain di negara itu. UNAMA memverifikasi dari keseluruhan 13 korban sipil selama serangan udara.

Di samping itu, tiga warga sipil lainnya terluka. Peristiwa itu terjadi di lingkungan Telawka dekat kota Kunduz.

Juru bicara NATO-Resolute Support Mission di Afghanistan, Sersan Debra Richardson, mengonfirmasi pada Ahad bahwa pasukan AS melakukan serangan udara. Ia mengatakan misi itu bertujuan untuk mencegah korban sipil, sementara Taliban sengaja bersembunyi di antara warga sipil.

Dalam laporannya pada Februari, PBB menyatakan sejumlah catatan warga sipil Afghanistan terbunuh tahun lalu ketika serangan udara dan bom bunuh diri meningkat. Korban anak-anak akibat serangan udara telah meningkat setiap tahun dari 2014.

Pertempuran telah dipercepat selama periode pembicaraan berulang kali antara AS, dan pejabat Taliban yang bertujuan untuk mengakhiri perang 17 tahun Afghanistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement