REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Amerika Serikat dan sekutunya yang menyerang Libya mulai sesumbar. Dengan percaya diri mereka mengatakan operasi militer terhadap Libya akan berakhir dalam hitungan hari atau pekan. Bukan tahunan seperti operasi-operasi militer lainnya.
Hal ini disampaikan Menlu Prancis Alain Juppe, Kamis. "Jadi diktator itu sekarang pekerjaan yang sangat berisiko," kata Juppe, menyindir Pemimpin Libya, Muammar Qadafi. Juppe menyatakan hal ini di depan perwakilan Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang membahas soal strategi serangan ke Libya.
Juppe juga menepis tudingan kalau mereka menyerang Libya demi minyak. Libya memang salah satu negara terkaya minyak di Afrika. "Kalau mau minyak murah ya harusnya kita jangan serang Libya. Bukan tentang minyak kami menyerang Libya, percayalah," katanya.