REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI-- Pemberontak Libia awal pekan ini mulai mengekspor minyak. Demikian jubir pemberontak dalam pertemuan perdagangan dengan Qatar. Para pemberontak berharap bisa menghasilkan antara 100.000 dan 130.000 barel per hari dan akhirnya bisa meningkat menjadi 300.000 barel per hari.
Sebelumnya pada hari yang sama, diumumkan bahwa Inggris akan mengambil alih kontrol perdagangan minyak di Libia. Dengan keputusan ini maka Inggris menghadapi konflik diplomatik, karena banyak negara-negara Arab takut bahwa pihak Barat hanya tertarik pada minyak di Libia. Qatar dan Inggris adalah salah satu pendukung terbesar dari pihak pemberontak Libia.
Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox mengatakan kepada media Inggris BBC bahwa dia terutama ingin menjamin keamanan di pelabuhan. Dia percaya hal ini akan memulihkan keseimbangan dalam perdagangan minyak Libia.