Jumat 01 Apr 2011 09:12 WIB

Mau Serang Libya, Amerika Dihadang Cuaca Buruk

Kapal perang AS meluncurkan rudal Tomahawk ke Libya
Foto: AP
Kapal perang AS meluncurkan rudal Tomahawk ke Libya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Perwira tinggi militer AS, Kamis (31/3), mengatakan cuaca buruk di Libya telah menghambat serangan udara koalisi pekan ini, sehingga pasukan Muamar Gaddafi dapat bergerak maju.

"Masalah terbesar dalam tiga atau empat hari belakangan ialah cuaca," kata Kepala Staf Gabungan AS,Laksamana Muke Mullen kepada anggota Senat.

"Kami belum bisa melihat menembus cuaca atau melewati cuaca untuk bisa melakukan jenis pengidentifikasian sasaran ini," kata Mullen. "Dan itu telah berdampak mengurangi banyak peluang ... mengurangi keefektifan, dan telah memungkinkan pasukan rejim di Tripoli untuk bergerak lagi ke wilayah timur," katanya.

Pasukan Gaddafi telah memperkuat posisi mereka di sebelah selatan Ajdabiya dan diperkirakan akan melancarkan serangan lagi ke arah Benghazi, kata Mulllen. Pada Kamis (31/3), pemberontak Libya gagal menguasai kota kecil penghasil minyak, Brega, dari pasukan Muamar Gaddafi, sebab Barat tak bisa memasok senjata buat pasukan mereka, yang kalah persenjataan dan tak teratur.

Menteri Pertahanan AS Gobert Gates mengatakan pemberontak lebih memerlukan pelatihan ketimbang senjata tapi menyarankan "negara lain mesti melakukan tugas tersebut". Sementara itu timpalannya dari Prancis Gerard Longuet menyatakan memberikan senjata bukan bagian dari mandat PBB. "Bantuan semacam itu tak ada dalam rencana sebab itu tak sejalan dengan Resolusi 1973," kata Longuet kepada wartawan.

Gates mengatakan misi militer tak menyerukan pendepakan Gaddafi. Dan menyatakan akhirnya tekanan politik dan ekonomi serta rakyat Libya lah --"bukan serangan udara sekutu"-- yang akan menggulingkan pemimpin Libya tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement