REPUBLIKA.CO.ID, LONDON-- Turki pada Kamis menolak ide mempersenjatai pemberontak yang melawan pemimpin Libya, Kolonel Muammar Gaddafi, kata Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan dengan mengatakan bahwa pengiriman senjata tersebut dapat memicu terorisme.
Erdogan yang berada di London untuk melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengatakan bahwa "pandangan kami tidak setuju" terhadap ide untuk mempersenjatai pemberontak yang menginginkan Gaddafi turun.
"Hal itu juga dapat menciptakan suasana kondusif bagi terorisme dan hal itu pun berbahaya." kata dia melalui penerjemahnya. "Harusnya Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang melindungi warga sipil dari kekerasan," tambah Erdogan.
Para pemimpin Amerika Serikat dan Inggris telah berulang kali mengatakan kemungkinan mempersenjatai pemberontak Libya yang diperangi selain mereka berjuang melancarkan serangan udara yang bertujuan untuk menekan tentara Gaddafi untuk mundur dari kawasan berpopulasi.