Senin 04 Apr 2011 10:37 WIB

Keluarga Qadafi Pecah, Saef dan Saadi Ingin Tendang Ayahnya dari Kursi Pemimpin (Bagian 1)

Putra Qadafi yang ingin menyingkirkan ayahnya, Seif al-Islam (kiri) dan Saad Qadafi (kanan).
Foto: Wordpress
Putra Qadafi yang ingin menyingkirkan ayahnya, Seif al-Islam (kiri) dan Saad Qadafi (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI--Tidak ada yang abadi di politik dan kekuasaan. Yang abadi hanyalah kepentingan. Mungkin itulah yang terjadi di Libya saat ini. New York Times melaporkan, keluarga Pemimpin Libya Muammar Qadafi pecah gara-gara perang sipil di negara kaya minyak itu.

Dua anak Qadafi, Seif al-Islam dan Saadi, dipercaya menyodorkan rencana untuk mendepak ayah mereka dari kursi kekuasaan. Sementara dua anak Qadafi lainnya, Khamis dan Mutuassim, menolak rencana ini dan terus memerangi kaum oposisi.

Demikian disampaikan seorang diplomat Libya dan seorang pejabat Libya yang mengetahui rencana ini, Ahad. Dalam rencana itu, Seif akan menjadi pemimpin Libya menggantikan Qadafi. Namun tidak dijelaskan seperti apa transisi kekuasaannya.

Dokumen rencana ini, kabarnya, sudah ada di meja Qadafi. Namun belum diketahui apakah Qadafi yang sudah berkuasa selama 40 tahun itu mau menandatanganinya. Qadafi memiliki tujuh anak laki-laki yang semuanya mendapat peran penting dalam pemerintahan, dan Qadafi sangat mempercayai mereka.

"Seif dan Saadi ingin masa depan yang lebih baik bagi Libya, tanpa ayah mereka," kata seorang yang dekat dengan Seif dan Saadi. "Seif dan Saadi selalu menemui jalan buntu soal ini, dan bila mereka dapat tanda tangan Qadafi, mereka yakin bisa memperbaiki Libya secepatnya," kata si sumber.

sumber : New York Times
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement