Senin 18 Apr 2011 10:09 WIB

PM Inggris Bilang Tidak akan Kirim Pasukan ke Libya

Perdana Menteri Inggris David Cameron
Perdana Menteri Inggris David Cameron

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON-- Perdana Menteri Inggris David Cameron Ahad menegaskan bahwa Inggris tidak akan mengirim pasukan darat ke Libya, tapi mengakui pembatasan yang ditentukan oleh resolusi PBB membuat serangan (udara koalisi) lebih sulit.

"Apa yang kami katakan adalah tidak ada masalah serangan atau pendudukan, ini bukan mengenai Inggris akan menempatkan tentara di darat, ini bukan apa yang kita kerjakan di sini," katanya kepada televisi Sky News.

Ia menekankan pasukan internasional tidak akan melewati ketentuan yang ditetapkan oleh Resolusi 1973 Dewan Keamanan PBB, yang mensahkan semua cara yang diperlukan untuk melindungi warga sipil di Libya, tapi mengesampingkan pasukan pendudukan asing.

"Ini karena kami telah mengatakan kami tidak akan menyerang, kami tidak akan menduduki, (bahwa) ini lebih sulit dalam banyak cara karena kami tidak dapat memutuskan sepenuhnya hasilnya dengan apa yang telah kami capai," kata Cameron.

Menteri Pembangunan Internasional Inggris Andrew Mitchell akan melakukan perjalanan ke New York, Senin, untuk mengadakan pembicaraan mendesak dengan PBB mengenai situasi kemanusiaan terus-menerus di negara Afrika utara itu.

"Inggris sangat prihatin pada keadaan menyedihkan warga sipil di tempat-tempat yang terpengaruh oleh konflik, termasuk kota Misrata yang dikepung," kata satu pernyataan pemerintah.

Pada Ahad di Libya, pasukan pemerintah menggempur pemberontak dengan artileri berat di barar Ajdabiya, memaksa ratusan warga dan sejumlah petempur pemberontak melarikan diri dari kota di persimpangan jalan penting itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement