REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Meskipun belum jelas siapa yang akan menggantikan Osama bin Laden untuk memimpin Al-Qaida,, Direktur CIA Leon Panetta, Selasa (3/5), mengatakan siapa yang mengambil-alih posisinya akan jadi musuh nomor 1 baru Amerika.
Wakil Osama, Ayman Az-Zawahiri, diperkirakan oleh sebagian orang akan mengambil-alih posisi itu, tapi tidak jelas seberapa cepat itu akan terjadi dan ia mungkin lebih memperhatikan keselamatannya sendiri setelah operasi pasukan khusus AS "menewaskan" pemimpin Al-Qaida.
Panetta mengatakan sampai seorang pemimpin baru Al-Qaida secara disahkan, Amerika Serikat berharap bisa memanfaatkan situasi. "Kami kira itu akan memberi kami kesempatan untuk dapat melanjutkan serangan terhadap mereka dalam kebingungan dan perdebatan yang sedang berlangsung mengenai siapa yang akhirnya menggantikan Osama bin Laden," katanya.
"Tapi saya bisa memastikan kalian, siapa pun yang menggantikan dia, maka orang itu akan nomor satu di daftar kami," katanya. Tempat persembunyian Osama bin Laden di satu rumah besar di kota garnisun Abbottabad, di sebelah utara Islamabad, ibu kota Pakistan, telah mencuatkan spekulasi luas bahwa keberadaan pemimpin Al-Qaida tersebut sudah diketahui oleh pemerintah Pakistan.
Namun Panetta mengatakan pemerintah AS tak memiliki keterangan intelijen yang menunjukkan "Pakistan ... tahu bahwa Osama bin Laden ada di sana, atau bangunan itu adalah tempat ia bersembunyi".
Kendati demikian, Panetta --yang menyatakan bangunan tersebut berada di dekat satu akademi militer elit dan Osama telah tinggal di sana sekitar lima tahun-- menekan Islamabad agar memberi jawaban lebih lanjut. "Saya kira mereka perlu menjawab pertanyaan mengenai mengapa mereka tak mengetahui bahwa ada bangunan semacam itu," katanya.
Ketika ditanya apakah Pakistan mesti dinyatakan sebagai "negara teroris", Panetta mengakui hubungan AS-Pakistan "sangat rumit dan sulit", tapi memperingatkan hubungan tersebut tak boleh putus.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
