Jumat 10 Jun 2011 17:57 WIB

Usir Qadafi, Dewan Transisi Nasional Ngutang 800 Juta Poundsterling

Moamar Qadafi
Foto: AP/Ben Curtis
Moamar Qadafi

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI--Perang saudara di Libya terus terjadi. Pasukan pemerintah pimpinan Kolonel Muammar Qadafi melawan pasukan antipemerintah yang dikoordinir Dewan Transisi Nasional

Dibalik baku tembak dan saling serang itu, tentu ada biaya perang yang harus dikeluarkan. Inilah yang dirasakan oleh kelompok antipemerintah Libya.

Mereka butuh biaya untuk terus berjuang melengserkan rezim Qadafi. Untuk menambah dana mereka, sejumlah negara meminjamkan dana hingga 800 juta poundsterling pada kelompok antipemerintah. Bentuk pinjaman ini, dikatakan sebagai pinjaman lunak.

Pemerintah Italia menggelontorkan dana 355 juta poundsterling dalam bentuk tunai dan BBM bagi Dewan Transisi Nasional Libya. Dana ini diambil dari dana Libya yang dibekukan di luar negeri.

Kemudian, Prancis merogoh koceknya sedalam 290 juta Euro. Qatar dan Kuwait juga ikut menyumbang sebesar 260 juta dolar AS. Bantuan lain masih ditunggu dari Turki.

Kesepakatan utang ini ditandatangani di Abu Dhabi. Pada saat yang sama di sana sedang berlangsung pertemuan 30  negara dan organisasi membahas masa depan Libya pascaQadafi.

Menlu Spanyol, Trinidad Jimenez, mengatakan Turki dan Afrika Selatan terus membujuk agar Qadafi mau pergi dari negaranya yang sudah ia perintah selama 40 tahun itu.

"Kami belum tahu apakan Qadafi mau membuka pintu negosiasi. Tapi banyak negara mau membantu fasilitasi tersebut karena itu berarti akhir dari konflik sipil di Libya," kata Jimenez.

"Mencari tempat pengasingan bagi Qadafi juga isu yang sangat penting, karena semua pihak berharap Qadafi mau mundur demi rakyatnya," sambung dia.

sumber : Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement