REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI--Pemimpin Libya Muammar Qadafi beberapa saat lalu kembali berpidato di televisi pemerintah. Pidato Qadafi kali ini dipandang genting karena situasi perang sipil di Libya makin kusut. Tentara Dewan Transisi Nasional (NTC) yang disebut pemberontak oleh Qadafi merangsek masuk Tripoli dari sisi Barat dan Timur ibu kota itu.
Berikut pidato Qadafi seperti dikutip dari CNN:
"Salam dan selamat bagi kalian yang berkumpul di Green Square Bab Al-Aziziya. Saya ingin berada di sana bersama kalian, tapi situasi keamanan tidak memungkinkan. Pemerintah mengucapkan selamat bagi warga yang setia yang berhasil menghalau para tikus (pemberontak) malam tadi dan selamat bagi yang berhasil mengalahkan mereka.
...Pemerintah tidak membayangkan Ramadhan tahun ini akan begini jadinya. Tapi, siapa yang mengubah ini semua? Mengubah kebahagiaan kita menjadi kesedihan. Mengubah wajah hijau Libya menjadi hitam? Siapa yang membawa pesawat-pesawat kristen membunuh anak-anak kita? Siapa warga Libya yang bersorak ketika pesawat NATO membunuh anak-anak kita tiap malam Ramadhan? Haruskah kita menyebut dia (yang bersorak) sebagai warga Libya? Atau seorang Muslim? Atau manusia? Bahkan setan pun tak akan melakukan hal sekeji itu...