Rabu 04 Jul 2012 22:14 WIB

Kuburan Massal Prajurit Zaman Besi Ditemukan di Denmark

Kuburan (ilustrasi)
Foto: ksacc.com
Kuburan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Para arkeolog Denmark, Selasa, mengatakan bahwa mereka telah menggali sebuah kuburan massal dari para prajurit Zaman Besi guna menemukan petunjuk baru mengenai praktik berdarah suku-suku Jerman di akhir Kekaisaran Romawi.

Tulang belulang sekitar 200 prajurit itu ditemukan terkubur dalam tanah berlumpur gambut di desa Alken, di Semenanjung Jutland, Denmark. Para ahli memulai penggalian lagi pada Senin, dengan harapan untuk menemukan kembali lebih banyak tulang belulang dari 2.000 tahun lalu.

"Saya menduga kami akan menemukan jumlah yang lebih banyak daripada 200 yang sejauh ini kami temukan," kata Arkeolog Universitas Aarhus Mads Kahler Holst kepada Reuters. "Kami hanya mencapai sebagian kecil dari apa yang kami harapkan ada di sana. Kami belum melihat hal seperti ini sebelumnya di Denmark, tetapi ini sangat luar biasa bahkan untuk perspektif Eropa," tambahnya.

Tulang belulang pertama, yang merupakan milik seseorang berusia sekitar 13 tahun, ditemukan pada 2009. Luka pada tulang belulang itu menunjukkan bahwa mereka tewas dengan cara kekerasan, kata Holst. Tetapi tidak ada yang mengetahui dengan pasti tentang identitas korban maupun pembunuh.

"Ini adalah salah satu misteri terbesar ... Kami tidak tahu apakah ini penduduk lokal atau warga asing - kami memperkirakan ini penduduk lokal," kata Holst. "Kami mengira ini terkait dengan upacara pengorbanan dalam peperangan, dan mungkin prajurit-prajurit yang kalah perang dibunuh dan dilemparkan ke danau," katanya.

Ia mengatakan penemuan itu bisa memberikan petunjuk baru tentang apa yang telah terjadi pada abad-abad di masa Kekaisaran Romawi. "Hal ini juga akan memberikan petunjuk pada tingkat organisasi militer yang ada di utara Eropa," katanya.

Kondisi cuaca di Alken yang lembab telah menunda kebusukan sehingga tulang belulang itu terawetkan dengan baik, katanya.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement