Senin 28 Jan 2013 18:51 WIB

Rusia: Iran & Barat Seperti Anak-anak

Bendera Iran/ilustrasi
Foto: politico.ie
Bendera Iran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menilai Barat dan Iran berperilaku seperti anak-anak lantaran terus menunda perundingan baru, terkait program nuklir Negeri Para Mullah itu.

Penundaan itu terus tertunda lantaran belum ditemukan tempat yang cocok untuk menggelar perundingan.

"Kami siap bertemu di mana saja dan sesegera mungkin. Kami nilai inti dari pembicaraan jauh lebih penting daripada dukungan moral, yang dapat diberikan kota tertentu," kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov kepada wartawan, seperti dinukil AFP.

"Kami berharap akal sehat akan menang. Dan kami berharap mereka berhenti bersikap seperti anak kecil yang berubah-ubah," tambahnya.

Iran menyalahkan negara-negara Barat, anggota P5 +1 yang terdiri dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman. Padahal, Iran dan P5 +1 sudah tiga kali bertemu dalam sepuluh bulan terakhir, namun hingga pertemuan terakhir yang digelar di Moskow pada Juni lalu, tidak ditemukan kesepakatan terkait program nuklir Iran.

Israel dan sebagian besar negara barat menduga Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir. Tapi tuduhan itu berkali-kali disangkal Teheran.

Rusia mengaku frustasi karena tidak berulang kali tidak ditemukan kesepakatan. Lavrov menilai tak ada kesepakatan lokasi adalah hal aneh.

Beberapa pemimpin mengatakan pembicaraan mungkin akan diadakan di Istanbul. Iran lebih menyukai lokasi yang netral atau negara yang lebih simpatik kepada posisinya daripada ibukota negara barat. Namun usulan Iran ditolak Barat yang menganggap lokasi pilihan Iran bisa menekan mereka.

Ide untuk mengadakan pertemuan itu di ibu kota Kazakhstan, Astana juga telah dimunculkan. Alternatif lainnya adalah di Jenewa, Swiss.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement