Selasa 04 Mar 2014 13:12 WIB

Konflik di Ukraina, Turki Khawatirkan Minoritas Muslim Tatar

Orang-orang Muslim Tatar di Kazan Rusia.
Orang-orang Muslim Tatar di Kazan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA-- Turki mengikuti dari dekat perkembangan krisis Ukraina di tengah-tengah kekhawatiran tentang nasib minoritas Tatar penutur Bahasa Turki di Crimea, menurut sumber pemerintah, Senin.

"Kami memiliki kewajiban penting untuk mengingat rakyat Tatar, dan kami sedang berdialog dengan pihak-pihak terkait sehingga perselisihan ini tidak berubah menjadi konflik bersenjata. Kami tidak dapat tetap menjadi penonton atas apa yang terjadi di sana," kata sumber dari Pemerintah Turki, yang berbicara dalam kondisi anonim.

Anggota komunitas Tatar menggelar aksi unjuk rasa di Ankara, Istanbul dan kota bagian tengah, Konya, selama akhir pekan untuk memprotes intervensi Rusia di Ukraina. "Tidak pada Rusia, Crimea harus tetap bersama Ukraina!" tulis sebuah papan yang dibawa para pengunjuk rasa di luar Kedutaan Besar Russia di Ankara, Minggu.

Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu melakukan perjalanan ke Kiev pada Sabtu dan telah melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Polandia melalui telepon, menurut juru bicara kementerian luar negeri.

Dia juga berharap dapat bertemu dengan timpalannya dari Rusia, Sergei Lavrov, segera mungkin, kata juru bicaranya. Davutoglu dijadwalkan bertemu dengan perwakilan komunitas Tatar di Ukraina, Minggu. "Turki akan melakukan semua yang mungkin untuk memastikan stabilitas Crimea di jantung Ukraina," kata dia dalam sebuah wawancara, Ahad. "Hak asasi rakyat Tatar dan keberadaan mereka harus dijamin."

Turki, yang merupakan sekutu NATO, mengatakan bahwa 12 persen dari populasi Crimea adalah komunitas Tatar yang merupakan penutur Bahasa Turki dan muslim Sunni, sebagaimana mayoritas rakyat Turki. Crimea adalah bagian dari Kerajaan Usmaniah hingga akhirnya dikuasai oleh Rusia pada akhir abad 18.

Rakyat Tatar --mayoritas populasi saat itu-- telah secara bertahap didorong keluar sejak saat itu. Turki telah menjaga jaringan kebudayaan yang kuat dengan komunitas Tatar di Ukraina, mendanai proyek pembangunan termasuk perumahan, jalan, dan sekolah di Crimea melalui program bantuan yang bermarkas di ibukota Crimea, Simferopol.

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement