Kamis 09 Oct 2014 14:57 WIB

Lawan Rousseff, Neves Yakin Rakyat Butuh Perubahan

Rep: Gita Amanda/ Red: Julkifli Marbun
Dilma Rousseff
Foto: Reuters/Ueslei Marcelino
Dilma Rousseff

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Mayoritas anggota kongres  Partai Sosialis Brasil (PSB) pada Rabu (8/10), menyatakan akan mendukung calon dari Partai Sosial Demokrat Aecio Neves. Neves akan menghadapi calon incumbent, Dilma Rousseff, dalam putaran kedua pemilihan presiden Brasil.

Salah satu pemimpin PSB yang menjadi pasangan Marina Silva dalam pemilihan putaran pertama, Beto Alburqueque mengatakan sebagian besar anggota parlemen memilih mendukung Neves.

"Saya pikir PSB jelas tak akan memilih Rousseff. Tapi jika kami memilih Neves akan tergantung pada kesepakatan dengan programnya," kata Alburqueque setelah pertemuan hirarki partai di Brasilia, seperti dilansir Channel News Asia.

Alburqueque mengatakan, ia telah berbicara dengan 33 dari 34 anggota kongres PSB. Hasilnya, 28 anggota kongres mengatakan mereka lebih memilih Neves, dalam putaran kedua pemilihan 26 Oktober mendatang.

 

Dalam kampanyenya di Brasilia, Neves mengatakan ada perasaan yang jelas bahwa Brazil perlu perubahan. "Pencalonan saya termasuk salah satu yang menanggapi (perubahan) itu," katanya.

Neves mengungguli Marina Silva dalam pemilihan putaran pertama, dengan meraih 33,6 persen. Sementara Rousseff menempati urutan pertama dengan perolehan 41,59 persen suara.

Silva diperkirakan akan mendukung Neves, setelah mereka bertemu pada Kamis (9/10). 

Silva selama ini menggantikan calon presiden Eduardo Campos, yang meninggal dalam kecelakaan pesawat. Tapi Silva juga sebelumnya menghabiskan puluhan tahun di partai Rousseff, sebagai menteri lingkungan.

Baik Rousseff dan Partai Buruh (PT), mendapat dukungan 'abadi' dari kelas pekerja. Kelas pekerja selama ini memperoleh manfaat dari program kesejahteraan partai. Program tersebut dianggap telah mengangkat puluhan juta orang keluar dari kemiskinan, dalam sepuluh tahun terakhir.

Tapi ekonomi saat ini dalam masa resesi, dan Rousseff juga memerangi skandal korupsi. Skandal tersebut melibatkan puluhan politisi yang sebagian besar bersekutu dengan partainya.

Pemerintah Rousseff kini mengalami banyak pemberitaan negatif, terkait masalah keuangan. Pada Rabu, inflasi melebihi batas atas kisaran bank sentral sebesar 6,5 persen.

Lembaga statistik nasional (IBGE) melaporkan, inflasi Brasil mencapai 6,75 persen pada September. Sementara harga-harga kebutuhan pokok melonjak 0,57 persen di bulan yang sama, dua kali lipat dari bulan sebelumnya.

Selain masalah kenaikan harga, ekonomi Brasil juga mengalami pertumbuhan yang lamban selama empat tahun terakhir. Pasar sahan Sao Paulo tergelincir 0,66 persen Rabu lalu.

Di tengah berbagai pemberitaan negatif terkait pemerintahannya, Rousseff memulai kampanye untuk pemilihan putaran kedua. Ia memulai perjalanan ke negara-negara di timur laut, untuk melindungi basis pendukungnya dari Neves.

Kampanye Rousseff menggambarkan, pemerintah Neves nantinya akan membawa kerugian seperti resesi, pengangguran dan berkurangnya pendapatan. Ini mengutip kebijakan penghematan yang ditetapkan oleh pemerintah masa lalu partai Neves.

Tapi investor tak sependapat dengan Rousseff. Saham Brasil sempat melonjak dan mata uang menguat awal pekan ini, terkait berita yang menyatakan Neves bisa mengalahkan Rousseff.

sumber : Reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement