Selasa 07 Jul 2015 03:50 WIB

Upaya Pemerintah Cina Menghapus Identitas Islam Xinjiang

Imam masjid melaksanakan azan di masjid terbesar kedua di wilayah Xinjiang.
Foto:

Juru bicara World Uyghur Congress, Dilxat Rexit, menyatakan selain harus buka siang hari, restoran-restoran juga ditekan menjual minuman beralkohol. Jika tidak, izinnya dicabut. Kader-kader Partai Komunis Uighur, juga diwajibkan mene ken janji untuk men cegah orang puasa dan aktivitas keagamaan lain. Bahkan, kader-kader partai itu dikerahkan mencegah orang berpuasa.

“Para imam di masjid-masjid juga di paksa berceramah bahwa berpuasa adalah aktivitas feodal dan berbahaya bagi kesehatan. Jika tidak, sertifikat keagamaan mereka bisa dicabut,” kata Dilxat. BBC melaporkan pihak Uighur menyatakan represi Beijing terhadap kewajiban menjalankan agama memprovokasi kekerasan. Dan, kekerasan memang selalu muncul. Menurut catatan BBC, ratusan orang tewas tiga tahun terakhir.

Pemerintah Cina berkilah, larangan berpuasa agar orang-orang tetap sehat, dan untuk memastikan pemerintah tidak mendukung salah satu keyakinan. Tapi, Dilxat Rexit, mengatakan, tujuan Cina sebenarnya memaksa orang Uighur keluar dari kultur Ramadhan. Semua ini adalah upaya sistematis untuk menghapus identitas Islam dari Xinjiang.

Tahun lalu, Aljazeera melakukan reportase di Kashgar. Dan, praktiknya memang keterlaluan. Selain melarang berpuasa, pemerintah juga mengatur siapa yang boleh masuk masjid, dan halaman Alquran mana yang boleh dibaca.

“Mereka ingin memotong hubungan Alquran dengan anak-anak kami. Kami dilarang mengajari mereka Alquran. Tapi, kami tetap melakukannya diamdiam di rumah,” tutur warga Uighur, Ghulam Abbas.

Saat berkeliling kota, kepada Aljazeera seorang sopir taksi bernama Umar menuding-nuding patung setinggi 24 meter di People Square. “Itu Mao Ze dong… Dia yang membawa semua orang Cina ke sini,” katanya setengah berbisik, karena tentara Cina berbaris di sana. Di seluruh Kashgar, tentara disebar untuk menghadapi ancaman militan Uighur. Situasi di bawah pemerintahan komunis Cina, merupakan situasi paling buruk bagi Muslim Uighur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement