Senin 03 Aug 2015 08:10 WIB

Kapan 'Bumi 2.0' Bisa Disambangi Manusia?

Bumi dan Kepler 452b dipisahkan jarak 1.400 tahun cahaya.
Foto:

Bagaimana kalau kita mengembangkan sesuatu yang jauh lebih canggih? Pada tahun 1958, seorang Fisikawan Freeman Dyson hadir dengan Project Orion, yang menjadi inspirasi serial fiksi ilmiah "Ascension". Digunakan denyut ledakan nuklir untuk menjalankan sebuah pesawat raksasa pada sekitar lima persen kecepatan cahaya.

Menurut Jeffrey Bennett, sebuah pesawat ruang angkasa yang berjalan secepat itu akan memakan waktu sekitar 28.000 tahun untuk mencapai Kepler-452b dari Bumi. Sebuah peningkatan, pastinya, namun akan sulit meyakinkan orang untuk pergi menjalani perlananan yang lamanya melebihi sejarah peradaban manusia.

Untuk membuat perjalanan itu lebih memungkinkan, kita akan membutuhkan sesuatu seperti mesin antimateri.

Antimateri kedengarannya seperti fiksi ilmiah-tapi sesungguhnya, kapal luar angkasa di Star Trek bergantung pada mesin anti materi-namun benda semacam itu tidaklah ada.

Itu adalah materi dengan muatan listrik terbalik. Sebuah antiproton, contohnya, adalah proton yang memiliki muatan negatif alih-alih positif.

Saat antimateri bertemu dengan materi, itu akan menimbulkan jumlah energi yang sangat besar. Secara teoretis dapat memberi tenaga sebuah mesin roket (atau kalau di novel Dan Brown, sebuah bom).

Menurut NASA, membutuhkan 100 miliar untuk membuat satu miligram antimateri dalam sebuah akselerator partikel.

Membuat sebuah mesin pesawat ruang angkasa dengan isinya akan membutuhkan sebuah penemuan cara membuat berton-ton antimateri, kemudian memanfaatkan energi yang kuat dari reaksi antimateri. Jika manusia mengetahui caranya, beberapa ilmuwan oercaya mesin antimateri dapat mendorong sebuah pesawat luar angkasa pada 70 persen kecepatan cahaya.

Dalam kasus itu, akan dibutuhkan waktu 2.000 tahun untuk bisa mencapai Kepler-452b. "Itu waktu yang sangat lama," kata Charles Liu, salah seorang rekanan astrofisika di Museum Natural History Amerika. "2000 tahun yang lalu, kekaisaran Romawi ada di mana-mana."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement