Senin 03 Aug 2015 08:10 WIB

Kapan 'Bumi 2.0' Bisa Disambangi Manusia?

Bumi dan Kepler 452b dipisahkan jarak 1.400 tahun cahaya.
Foto:

"Untuk mencapai Bumi 2.0, manusia mungkin akan bergantung pada kapal multi generasi yang dipenuhi lebih dari 100 orang untuk menjaga keberagaman genetis dan cukup tenaga untuk mengurus mereka dan generasi masa depan," kata Charles Liu, salah seorang rekanan astrofisika di Museum Natural History Amerika.

Orang-orang di dalam kapal harus diberi tameng dari radiasi matahari yang intens dan terhindar dari supernova, yang dapat memancarkan setara dengan 10 miliar tahun sinar matahari dalam sekali ledakan, menurut Liu.

Pesawat ruang angkasa juga harus tahan dampak debu antarbintang, yang akan merusak lambung kapal dalam rentang waktu 2.000 tahun. "Ini hanya masalah waktu saja sebelum membuang-buang pelindung apapun," kata Liu.

Satu bonus dari bepergian sangat, sangat cepat: waktu akan bergerak jauh lebih lambat bagi yang bepergian dibading mereka yang tinggal di Bumi.

Pada 70 persen kecepatan cahaya, hanya membutuhkan waktu 1.428 tahun  bepergian dengan pesawat ruang angkasa dibanding 2.000 tahun di Bumi.

Pergi pada kecepatan yang lebih tidak mungkin, 99.99999999 kecepatan cahaya, sebuah pesawat ruang angkasa akan tiba di Kepler 452b lebih sedikit dari 1.400 tahun dibanding di Bumi, namun penumpangnya nyaris tak menua sebulan. Itu akan membuat perjalanan naik pesawat ruang angkasa cukup menyenangkan.. kalau pun mungkin.

Tapi bagaimana dengan solusi dalam film "Interstellar"? Dapatkah kita melemparkan Matthew McConaughey melalui lubang cacing dan berharap yang terbaik?

Iya, tapi itu hampir pasti tak akan terjadi. Seperti yang dikatakan ahli astronomi Sten Odenwald pada NBC News, lubang cacing hanya mungkin dibentuk melalui sesuatu seperti Ledakan Besar atau ledakan sebuah bintang.

Akhirnya, meski perjalanan ke Kepler-452 akan menjadi kesuksesan luar biasa, manusia mingkin akan lebih baik mengolonisasi planet terdekat saja. Selain, siapa yang mau menghabiskan waktu hidupnya di pesawat ruang angkasa jika mereka bisa makan masakan rumah dan nonton Netflix di Mars?

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement