Rabu 16 Sep 2015 13:00 WIB

Spanyol Didesak Izinkan Imigran Masuk

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Sekelompok imigran tiba dengan bus di Munich, Jerman, Ahad (13/9). Jerman terpaksa melakukan pemeriksaan bagi imigran karena melonjaknya jumlah imigran di negara ini.
Foto: EPA
Sekelompok imigran tiba dengan bus di Munich, Jerman, Ahad (13/9). Jerman terpaksa melakukan pemeriksaan bagi imigran karena melonjaknya jumlah imigran di negara ini.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Badan amal global, Save the Children mendesak Spanyol membantu imigran anak-anak dari Suriah masuk wilayah Spanyol, Selasa (15/9). Mereka mengatakan ribuan imigran Suriah terjebak di kota Nador dan Beni Enzar, Maroko.

Mereka menunggu polisi Maroko agar mengizinkan mereka masuk ke Melilla, wilayah teritorial Spanyol yang berbatasan dengan Maroko bagian utara. Save the Children mendesak pemerintah Spanyol memerintahkan konsulatnya di Nador memberi izin masuk.

Melilla adalah salah satu dari hanya dua gerbang perbatasan antara Eropa dengan Afrika. Satu lagi adalah Ceuta, wilayah Spanyol di bagian barat.

"Anak-anak itu sudah menderita, kelaparan dan terimbas kekerasan," kata Direktur Save the Children di Spanyol, Andres Conde. Menurutnya, sekitar 80 ribu imigran telah berusaha mencapai Melilla melalui Turki, Algeria dan Maroko.

Mereka dibantu oleh oknum penyelundup. Save the Children mengaku telah mengawasi wilayah. Polisi Maroko sengaja menutup perbatasan Melilla sementara banyak keluarga yang terpisah.

"Situasi seperti ini  tidak dapat diterima," kata Conde, dikutip Middle East Online.

Spanyol sebelumnya telah menyetujui untuk memfasilitasi 14.931 imigran masuk wilayahnya, sejak 2.749 migran masuk pada Juli.

Save the Children mengatakan ribuan warga sipil ini melarikan diri dari perang Suriah dan menjadikan Melilla sebagai tujuan. Sebagian besar imigran ini mengatakan mereka akan melalui Spanyol untuk menuju Eropa bagian utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement