"Ketika polisi dan pakar forensik menggunakan serangkaian teknik yang berbeda, kadang dalam kasus yang kompleks dimana barang bukti mesti dibawa ke laboratorium dimana penanganan sinar dan pembersihan perlu dilakukan." kata Liang.Secara tradisional, teknik untuk melihat bukti sidik jari adalah menggunakan teknik yang disebut 'dusting' dimana di tempat kejadian, polisi membersihkan debu sebelum kemudian mengambil sidik jari dengan kertas atau alat lainnya. Bukti sidik jari itu kemudian dibawa ke laboratorium untuk dicetak.

"Metode yang kami kembangkan mengurangi langkah-langkah tersebut, dan karena dilakukan langsung di lapangan, kita bisa menggunakan alat digital di lapangan untuk mengambil gambar sidik jari tersebut untuk melakukan pengecekan langsung membandingkan sidik jari bukti dengan data yang sudah ada di komputer."

Menurut penelitian yang dilakukan oleh CSIRO, ada banyak partikel kristal seperti protein, peptide, garam, atau asam lemak yang melekat pada jari tangan manusia, dan kristal itu membentuk lapisan di permukaan jari sehingga menjadi akurat menggambarkan sidik jari.

"Karena teknik ini hanya menyentuh permukaan dalam bentuk molekul, jadi sangat kecil risikonya merusak gambar sidik jari." kata Liang.

CSIRO sudah melakukan pengujian terhadap permukaan yang tidak memiliki pori-pori seperti jendela kaca, piringan baja, dan plastik. Semuanya berhasil.

Ikuti Whatsapp Channel Republika