Selasa 01 Dec 2015 09:28 WIB

Asa Warga Korut di Kedai Kopi

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Warga Korut yang kabur dari negaranya Jang Eun-jung sedang membuat espresso di kafe Yovel di Seoul, Korsel.
Foto:

Mereka juga tak pernah memiliki kartu kredit. Tak tahu cara membayar frappuccino dengan telepon pintar dan banyak yang tak mengerti Korsel yang penuh dengan kata-kata bahasa Inggris.

Kebingungan sehari-hari ini yang menjadi tantangan besar. Bukan hanya bagi warga Korut tapi juga warga Korsel yang mungkin nantinya akan berhadapan dengan unifikasi.

Korsel memang menawarkan sejumlah pelatihan kerja untuk warga Korut. Setelah tiga bulan pelatihan, mereka bebas menentukan apa akan melanjutkan kejuruan atau tidak. Kejuruan ada bermacam-macam seperti, tata rambut, pengelasan atau perbaikan mobil.

"Tapi ini tak populer dan sebagian warga Korut lebih bersemangat langsung terjun ke dunia nyata Korsel. Hanya 174 yang memilih program kejuruan tahun ini," kata kementerian unifikasi.

Tahun lalu, ketua Industrial Bank of Korea (IBK) menyatakan akan memberi pinjaman yang dikelola negara dan meminta warga Korsel mendukung pengusaha Korut. Atas dasar itu, Park kemudian mengajukan proposal pembuatan kedai kopinya tersebut.

"Jadi saya bawa proposal untuk IBK. Saya bilang saya seorang pengusaha Korut, tolong bantu saya," kata Park kala itu.

Baca: Jepang Mulai Lagi Perburuan Paus

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement