Rabu 10 Feb 2016 09:19 WIB

Pencari Suaka di Pulau Manus Diberi Obat Malaria Berbahaya

Laporan ABC mengungkapkan bahwa obat malaria berbahaya diberikan kepada pencari suaka di Pulau Manus pada 2012 dan 2013.
Foto:

Karena alasan takut terjadi penyebaran malaria, maka pihak terkait pun mengganti obat ini dengan jenis mefloquine. Salah seorang petugas kesehatan yang pernah bertugas di Detensi Imigrasi Pulau Manus menyatakan justru efek samping obat ini sama dengan penyakit malarianya sendiri.

James Beeson, seorang pakar kesehatan dari Centre for Biomedical Research pada Burnett Institute, mengutarakan mefloquine adalah obat resep yang tidak boleh sembarangan diberikan kepada pasien. Juru bicara Departemen Imigrasi Australia dalam penjelasan tertulis kepada ABC menyatakan para pencari suaka telah diberitahu efek samping dari mefloquine.

Ditambahkan pemerintah telah mengambil langkah untuk menyiapkan alternatif obat antimalaria lainnya. "Mefloquine adalah satu dari tiga obat yang dipakai dalam mencegah malaria. Departemen Inmigrasi mempertimbangkan agar ketiga jenis obat itu tersedia sehingga mereka bisa mengambil keputusan sendiri obat mana yang akan dikonsumsinya," katanya.

Laporan ABC juga menyebutkan ratusan bekas tentara Australia kini mengalami kondisi kejiwaan setelah mengonsumsi obat mefloquine. Muncul desakan agar dilakukan evaluasi atas tindakan Angkatan Bersenjata memberikan obat ini kepada sekitar 2.000 tentara.

Stuart McCarthy, bekas tentara yang diberi obat mefloquine pada 2001 saat ditugaskan ke Ethiopia dan Eritrea, mengaku masih mengalami efek samping itu hingga sekarang.

 

Baca juga: PBB Bagi-Bagi Makanan ke Warga Aleppo

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-02-10/pencari-suaka-di-pulau-manus-diberi-obat-malaria-berbahaya/1545880
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement