Jumat 22 Apr 2016 12:44 WIB

Banyak Anggota ISIS Berpendidikan Tinggi Tapi tak Kuasai Agama

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Anggota ISIS di Iraq.
Foto:

Namun, jumlah meningkat menjadi 57 jika ditambah militan yang sebelumnya pernah tinggal di Inggris sebelum pindah ke wilayah ISIS di Suriah. Ini menunjukkan banyak orang mungkin memiliki kebangsaan asing atau ganda.

Untuk tahun kelahiran para militan dalam daftar, umumnya berasal dari 1987. Mereka kebanyakan mendaftar pada usia 26 dan 27. Usia dari setiap negara bervariasi, tetapi militan muda cenderung berasal dari negara Barat, termasuk Inggris, Denmark, Jerman, Belgia, Kanada, dan Australia. Sementara, militan asal Timur Tengah, Afrika Utara, Rusia, dan Cina umumnya lebih tua dengan pengalaman tempur dalam konflik lain.

"Rata-rata usia militan Barat lebih muda dibandingkan non-Barat. Hal ini menunjukkan perlunya penyesuaian dan pencegahan, intervensi, dan program reintegrasi," kata CTC.

Temuan mengejutkan lainnya adalah tingkat pendidikan para militan yang terdaftar. Sebagian besar dari mereka telah menyelesaikan sekolah menengah dan banyak pula yang lulus pendidikan tinggi universitas dan sederajatnya.

Laporan ini menggambarkan kelompok militan asing umumnya berpendidikan. Meskipun ada beberapa militan yang tercatat tidak mendapatkan pendidikan formal. Banyak dari yang terdaftar bergelar PhD di bidang ekonomi, ilmu komputer, bahasa Inggris, fisiologi. Militan Barat dilaporkan rata-rata lebih berpendidikan.

 

Baca: Kecoa di Makanan Pasien, RS Malaysia Ganti Rugi Ratusan Juta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement