Selasa 31 May 2016 08:03 WIB

Krisis Ekonomi Venezuela Buat Pasien Sekarat di Rumah Sakit

Rep: Gita Amanda/ Red: Nur Aini
Bendera Venezuela
Foto: walls-world.com
Bendera Venezuela

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Krisis ekonomi yang memukul Venezuea berdampak signifikan pada layanan kesehatan mereka. Rumah sakit kekurangan obat-obatan dan peralatan banyak yang tak berfungsi sehingga membuat banyak pasien sekarat di rumah sakit.

Dokter di rumah sakit umum di Merida, Orfam Moreno, mengatakan banyak pasien harus membeli sendiri apa yang dibutuhkan untuk pengobatannya. Padahal selama ini rumah sakit umum negara menyediakan layanan pengobatan gratis. Namun, kini setelah obat-obatan, peralatan bahkan makanan semakin langka, pasien harus membeli sendiri apa yang dibutuhkan untuk pengobatan mereka.

Menurutnya banyak pasien yang akhirnya sekarat, di saat keluarganya keluar untuk membeli obat-obatan demi penyembuhannya. "Ketika mereka datang membawa obat-obatan, pasien sudah sekarat," katanya.

Namun tak hanya itu, bahkan jika mereka menemukan obat-obatan yang diperlukan pun belum tentu dapat menyelamatkan pasien. Luna Martinez salah satunya. Putra Martinez, Thiago, harus segera dioperasi untuk menghentikan pembengkakan di otaknya. Keluarga telah berhasil membeli segala yang dibutuhkan untuk operasi. Tapi ruang operasi ternyata tak bisa digunakan.

"Saya merasa benar-benar tak berdaya. Terutama bulan ini, saat kami memiliki semua yang dibutuhkan untuk operasi dan ruang operasi tak bisa digunakan," kata Martinez kepada Aljazirah, Senin (30/5).

Seorang analis mengatakan, solusi untuk masalah kesehatan yang berkembang di Venezuela ada dalam kewenangan pemerintah. Mereka harus setuju mengubah kebijakan ekonominya secara drastis.

Gregory Wilpert mengatakan pemerintah harus menghentikan kontrol harga dan nilai tukar. Dengan begitu menurutnya situasi bisa secara dramatis berubah lebih baik.

"Karena dalam kasus itu tak akan ada lagi insentif untuk penyelundupan produk luar negeri atau menjualnya di pasar gelap," ujar Wilpert.

Wilpert juga mengatakan kepada Aljazirah bahwa pengiriman besar obat-obatan, yang dapat menyelamatkan banyak nyawa, baru-baru ini memasuki Venezuela. Menurutnya akan ada 96 ton obat-obatan berasal dari Cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement