Selasa 26 Jul 2016 08:07 WIB

Sejarah Hari Ini: Kedutaan Besar Israel di London Dibom

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Kedutaan Besar Israel di London.
Foto:
Pemandangan di Terusan Suez

Krisis Suez dimulai ketika Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser menasionalisasi Terusan Suez milik Inggris dan Prancis pada 1956. Terusan Suez, yang menghubungkan Mediterania dan Laut Merah di Mesir diselesaikan oleh insinyur Prancis pada 1869.

Untuk 87 tahun ke depan, sebagian besar Terusan Suez tetap di bawah kendali Inggris dan Perancis. Eropa sangat bergantung padanya sebagai rute pengiriman minyak yang murah dari Timur Tengah

Setelah Perang Dunia II, Mesir ditekan untuk mengevakuasi pasukan Inggris dari Zona Kanal Suez. Pada Juli 1956, Presiden Nasser menasionalisasi Terusan dengan harapan akan ada pemasukan dana untuk pembangunan bendungan besar di Sungai Nil.

Menanggapi aksi tersebut, Israel menginvasi pada akhir Oktober. Pasukan Inggris dan Prancis mendarat di awal November untuk menempati zona kanal. Di bawah Soviet, AS, dan tekanan PBB, Inggris dan Prancis mengundurkan diri pada Desember.

Pasukan Israel mundur pada Maret 1957. Bulan itu, Mesir mengambil alih kanal dan dibuka kembali untuk pelayaran komersial. Lalu, 10 tahun kemudian, Mesir menutup kanal setelah Perang Enam Hari dengan Israel.

Mesir juga memprotes kependudukan Israel. Selama delapan tahun ke depan, Terusan Suez, yang memisahkan Sinai dari sisa Mesir, ada sebagai garis depan antara tentara Mesir dan Israel.

Pada 1975, Presiden Mesir Anwar el-Sadat membuka kembali Terusan Suez sebagai isyarat perdamaian setelah pembicaraan dengan Israel. Hari ini, rata-rata 50 kapal berlayar per harinya. Tercatat lebih dari 300 juta ton barang melintas di sana per tahun.

sumber : History/BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement