Kamis 11 Aug 2016 15:22 WIB

Trump Tuduh Obama Sebagai Pendiri ISIS

Rep: Gita Amanda/ Red: Nidia Zuraya
Barrack Obama (Ilustrasi)
Foto: Republika/Da'an Yahya
Barrack Obama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Donald Trump lagi-lagi mengeluarkan pernyataan kontroversial. Pada Rabu (10/8), miliarder tersebut menyebut Presiden Amerika Serikat Barack Obama sebagai pendiri ISIS, yang mendatangkan malapetaka dari Timur Tengah ke kota-kota Eropa.

"Dalam banyak hal Anda tahu, mereka (ISIS) menghormati Presiden Obama. Dia adalah pendiri ISIS," kata Trump dalam sebuah kampanye di Fort Lauderdale, Florida, seperti dilansir ITV.com, Kamis (11/8).

Trump tak sekali menyatakan tuduhannya. Ia bahkan tiga kali mengeluarkan pernyataan tersebut seakan menekankan maksudnya.

Trump telah lama menyalahkan Obama dan mantan menteri luar negeri Hillary Clinton, atas kebijakan-kebijakan mereka di Timur Tengah. Menurutnya kebijakan tersebut menciptakan kekosongan kekuasaan di Irak yang akhirnya dieksploitasi oleh ISIS.

Trump juga mengkritik Obama yang menyatakan akan menarik pasukan AS dari Irak. Banyak kritikus juga beranggapan Obama menciptakan ketidakstabilan di mana kelompok-kelompok seperti ISIS berkembang.

Sesaat setelah menyebut Obama pendiri ISIS, dilansir Aljazirah, Trump juga menyinggung topik lain. Trump menyebut Obama dengan nama lengkapnya yakni Barack Hussein Obama. Ia menekankan nama tengah Obama, Hussein.

Mantan maestro properti dan bintang reality televisi itu juga terus mengkritik Clinton. Di masa lalu calon presiden dari Partai Republik itu juga menuduh Clinton sebagai pendiri kelompok militan tersebut.

"Dan saya akan mengatakan, co-foundernya Hillary Clinton," kata Trump.

Tuduhan Trump dan penekanan penyebutan nama tengah Obama, Hussein, menggemakan pernyataan miliarder itu sebelumnya yang mempertanyakan loyalitas Obama.

Pada Juni lalu, ketika seorang pria bersenjata mengaku setia kepada ISIS menewaskan 49 orang di sebuah klub malam di Florida, Trump tampaknya menunjukkan Obama bersimpati pada ISIS. Di masa lalu, Trump juga menuduh Obama seorang Muslim atau kelahiran Kenya, tempat asal ayahnya.

Trump juga mencerca ayah pelaku penembakan Orlando, Seddique Mateen, saat berada di belakang Clinton selama reli kampanye pada Senin (8/8) di Florida. "Tentu saja dia suka Hillary Clinton," kata Trump kala itu.

Trump sebelumnya telah mendapat kritikan tajam terkait komentarnya pada para pendukung hak senjata mengenai 'penyingkiran' Hillary Clinton dari pencalonan presiden. Namun juru bicara kampanye Trump membantah tuduhan bahwa Trump mengadvokasi pembunuhan Clinton.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement