Setidaknya 21 orang Abu Sayyaf dilaporkan tewas dalam bentrokan. Kendatipun, seperti dilansir dari Inquiries, Tan membantah laporan bahwa tentara telah dipenggal oleh kelompok tersebut. "Tidak ada kebenaran pemenggalan tentara kami," ujarnya.
Juru bicara Presiden Duterte, Ernesto Abella mengaku turut berduka atas hilangnya nyawa tentara Filipina dalam perang tersebut. Ia mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan serangan besar-besaran terhadap Abu Sayyaf.
"Seperti yang dikatakan Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana pada 29 Agustus, kita akan menggunakan kekuatan penuh dan habis-habisan untuk melancarkan operasi terhadap mereka," ujar Abella dalam konferensi pers di Malacanang.
Seperti yang dilansir dari the Star, Abella mengatakan sebanyak lima batalyon, atau sekitar 2.500 tentara, akan dikirim ke Provinsi Sulu untuk memusnahkan kelompok Abu Sayyaf.
Ia pun menambahkan, Presiden Duterte sedang fokus untuk memastikan bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh Abu Sayyaf dihentikan sesegera mungkin.