Kamis 08 Sep 2016 17:18 WIB

Saudi: Iran Memolitisasi Haji untuk Mengalihkan Isu

Rep: MgRol81s/ Red: Teguh Firmansyah
Adel Al-Jubeir
Foto:

Menurut Sekjen GCC, Abdullatif al-Zayani, pernyataan Khamenei bertujuan untuk memprovokasi selama perayaan musim haji.  Pernyataan tersebut, kata dia, juga sebagai bentuk rasa putus asa Khamenei untuk mempolitisasi pelaksanaan haji.

"Dunia Muslim menyadari usaha tak henti Saudi, kepemimpinan mereka, pemerintah dan rakyat untuk mengorganisasi serta memfasilitasi dan memastikan keamanan jamaah," ujarnya seperti dilansir Arab News, Rabu (7/9). 

Ia menegaskan bahwa negara-negara GCC menolak media promosi yang tidak adil dan laporan berturut pejabat senior Iran melawan Arab Saudi dan negara-negara GCC.

Tuduhan tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam yang menyerukan cinta dan persaudaraan, serta tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kebijakan bertetangga antara negara Islam.

Sementara itu, di Kairo, Dewan Ulama Senior dari Universitas Al-Azhar telah menolak panggilan dari Iran untuk bekerja sama mengelola “Dua Masjid Suci” yang merujuk kepada Masjid Nabawi dan Masjid al-Haram yang terletak di Arab Saudi.

Dewan Ulama Senior mengutuk penggunaan agama dan perselisihan sekte untuk mencapai tujuan politik yang dapat menuju ke pertengkaran. "Arab Saudi adalah satu-satunya negara yang bertanggung jawab untuk mengatur haji dan tanpa campur tangan asing," kata Dewan Ulama Senior.

Ulama Mesir memberi penghormatan terhadap usaha keras yang telah dilakukan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, serta orang-orang Saudi yang telah melayani tamu-tamu Allah dan memfasilitasi ibadah haji mereka.

Di Islamabad, ulama dan kepala asosiasi Islam juga mengutuk Khamenei atas pernyataannya. Para ulama Pakistan mengatakan, tuduhan itu merupakan upaya Iran untuk mempolitisasi haji, dan menggunakannya sebagai dalih untuk menyelesaikan perbedaan politik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement