Selasa 20 Sep 2016 20:50 WIB

Perlakuan Australia terhadap Pengungsi Disorot Dunia

UNHCR menyatakan kejadian aksi bakar diri pencari suaka di Nauru merupakan gejala hilangnya harapan hidup.
Foto:

Pemrosesan lepas pantai dan pemukiman kembali di kawasan didukung oleh pihak Koalisi dan Partai Buruh dan, menurut Peter Dutton, hubungan Australia dengan Nauru diperkirakan akan terus berlanjut selama beberapa dekade.

Ia membela kondisi pusat detensi, mengatakan bahwa mereka diperlukan karena operasi penyelundup manusia yang sedang berlangsung, tetapi menambahkan bahwa pemerintah tengah berdiskusi dengan sejumlah negara-negara ketiga mengenai pemukiman kembali.

Tetapi Menteri Imigrasi Bayangan (oposisi) Australia, Shayne Neumann, mengatakan, lebih banyak tindakan yang diperlukan.

"Jika Menteri dan Perdana Menteri tak kembali [dari Amerika Serikat] dengan pilihan pihak ketiga yang tahan lama, mereka akan gagal. Dan jika mereka tak kembali dengan komitmen tambahan untuk mengambil lebih banyak orang, mereka akan gagal," jelas Shayne Neumann.

PM Turnbull mengatakan kepada wartawan di New York bahwa peningkatan penerimaan kemanusiaan mengandalkan keamanan perbatasan.

"Terus terang, opini publik tak akan menerima program kemanusiaan dalam jumlah program, program migrasi besar, kecuali Pemerintah dipandang mengontrol perbatasan," sebutnya.

"Anda telah melihat di seluruh dunia, kondisi di mana arus migrasi tak terkontrol mulai mengguncang negara dan melemahkan dukungan untuk migrasi," tambahnya.

Sementara PM Turnbull mengatakan ia tak akan mendikte kebijakan untuk negara-negara lain, pendahulunya Tony Abbott mengatakan kepada Aliansi Konservatif Eropa dan reformis di Praha bahwa pemerintah mereka harus "menghentikan perahu".

Mengutip situasi di Eropa, PM Abbott menambahkan bahwa: "satu juta orang yang datang dengan perahu dan hampir satu juta orang yang datang melalui daratan tahun lalu memiliki tampilan invasi yang damai".

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/selama-2013-016-australia-keluarkan-96-miliar-dolar-untuk-ta/7859826
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement