Rabu 21 Sep 2016 05:30 WIB

Sejarah Hari Ini: Kesaksian Bill Clinton Soal Perselingkuhan dengan Lewinsky

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Bill Clinton
Anak-anak di Beijing, Cina, sedang berpose bersama lukisan mantan pemimpin Cina Mao Zedong.

Pada pembukaan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Cina di Beijing, 21 September 1949, Mao Zedong mengumumkan pemerintahan Cina baru akan berada di bawah kepemimpinan Partai Komunis.

Dilansir dari History, konferensi tersebut adalah bentuk perayaan kemenangan kelompok Komunis dalam perang saudara berkepanjangan di Cina melawan kelompok Nasionalis. Acara tersebut sekaligus membuka rezim komunis yang selanjutnya akan memerintah Cina.

Mao dan pendukungnya berjuang melawan kelompok Nasionalis yang mereka sebut telah melakukan praktik korupsi sejak 1920-an. Walaupun kelompok Nasionalis mendapat dukungan Amerika Serikat (AS), namun pasukan Mao memenangkan peperangan dan melaju ke kursi pemerintahan.

Dalam membangun komite dan lembaga yang akan dibentuk di bawah rezim baru, Mao mengatakan sistem Kediktatoran Rakyat Demokratik adalah pilihan utama untuk menjaga revolusi rakyat dan menentang asing. Ia mencela orang yang menentang sistem tersebut dan menyebut mereka sebagai reaksioner imperialistik.

Di masa depan, Mao ingin Cina bekerja sama dengan Uni Soviet dan negara-negara lainnya. Ia mengklaim komunisme akan mengangkat reputasi negara berkembang.

Pada 1 Oktober 1949, Republik Rakyat Cina secara resmi diumumkan dengan Mao Zedong sebagai pemimpinnya. Dia tetap menjabat sebagai pemimpin Cina sampai kematiannya pada 1976.

Selanjutnya: Gempa Bumi 7,6 SR Guncang Taiwan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement