Jumat 30 Sep 2016 07:37 WIB

Kebocoran Radiasi Nuklir Skala Besar di Jepang

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Setelah krisis nuklir Fukushima, opini penolakan penggunaan energi nuklir di Jepang kian berkembang
Foto:
Patung marmer Hitler yang disimpan di sebuah museum di Polandia.

Perdana Menteri Inggris Neville Chamberlain, berhasil membawa perdamaian di Eropa setelah menandatangani pakta non-agresi dengan Jerman, pada 30 September 1938. Perjanjian yang dikenal dengan Pakta Muenchen itu ditandatangani oleh pemimpin Jerman Adolf Hitler yang menyatakan Jerman tidak akan pernah berperang lagi dengan Inggris.

Kedua pemimpin bertemu di Konferensi Munich bersama Italia dan Prancis. Selain membahas tentang pakta non-agresi, konferensi juga membahas tentang masa depan Sudetenland di Ceska.

"Kami bertekad melanjutkan upaya menghapus perbedaan dan dengan demikian kami dapat memberikan kontribusi untuk menjamin ketenangan Eropa," tulis Hitler dalam pakta tersebut, dilansir dari BBC.

Pakta Muenchen mendapat apresiasi dari Pemerintah Ceska yang selama ini dipaksa menyerahkan wilayah Sudetenland, meski tidak menghadiri konferensi. Namun sejumlah pihak menilai perjanjian tersebut hanya sebagian upaya Chamberlain dalam meredakan emosi Jerman untuk sesaat.

Hal itu terbukti dengan dilanggarnya Pakta Muenchen oleh Hitler. Pada 1 September 1939, Jerman memutuskan menginvasi Polandia.

Akibatnya Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Nazi Jerman dua hari setelah invasi tersebut. Masalah ini menjadi awal mula dimulainya Perang Dunia II.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement