Senin 17 Oct 2016 13:21 WIB

Menlu Julie Bishop Anggap Feminitas Bukan Halangan Berkarier Serius

Julie Bishop merupakan perempuan pertama yang menjabat Menteri Luar Negeri Australia.
Foto:

"Poin yang tidak diulas dan ditegaskan adalah bagaimana kita memastikan parlemen federal bisa lebih ramah keluarga sehingga perempuan bisa ambil bagian dalam politik. Bukan hanya parlemen, tapi ini juga menyangkut sifat pekerjaan ini yang 24/7. Dan saya kurang tahu jika hal tersebut sering dipahami. Pada dasarnya anda harus selalu siap bertugas selama tujuh hari dalam sepekan,” kata Bishop kepada Majalah Stellar.

Michaelia Cash dan Julie Bishop
Julie Bishop mengangkat isu bagaimana parlemen di Australia bisa lebih ramah keluarga, sehingga perempuan bisa mengambil bagian dalam politik. AAP/Richard Wainwright

"Jika Saya Pria, Apakah Ini Terjadi"

Majalah Stellar mengatakan Julie Bishop tiba untuk sesi pemotretan dirinya dengan setumpuk pakaian Armani dari koleksi pakaiannya sendiri. Ketika diminta mengenakan pakaian yang dipilihkan oleh editor fashion Majalah Stellar, Bishop mengatakan: “Saya bukan model. Saya menteri luar negeri.”

Dia mengatakan kepada Majalah Stellar memegang teguh prinsipnya merupakan bagian penting dari perannya. "Dalam semua pertemuan, anda harus percaya diri, berpegang pada prinsip atau sikap anda, dan tidak membuat langkah mundur. Hal itu bukan soal menjadi seorang perempuan, tapi ini perkara mewakili negara anda,” katanya.

Tapi Bishop mengatakan dia pernah mengalami situasi dan bahasa yang berpotensi bernada seksis dan hal-hal yang sudah cukup."Muncul dalam benak anda: ‘Apakah hal itu akan terjadi jika saya adalah seorang pria?’ Tapi saya tidak pernah membuat pikiran seperti itu mempengaruhi saya,” katanya.

Selama masa tugasnya sebagai menteri luar negeri, Julie Bishop mengatakan dia telah bertemu dengan orang-orang yang mengagumkan. Dia mengatakan Presiden AS Barack Obama sebagai orang yang sangat mudah jadi akrab, sementara calon presiden dari Partai Demokrat AS Hillary Clinton adalah sosok yang sangat profesional, sangat mengagumkan dan sangat tegas.

"Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson sebagai sosok yang sangat pintar, fasih berbicara, tapi juga menjalankan perannya sebagai menteri luar negeri dengan sangat serius,” kata Bishop kepada majalah tersebut.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan terpilihnya kandidat Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, dia mengatakan: "Saya orang yang pragmatis. Anda harus bekerja menghadapi apa yang terjadi sebaik mungkin. Anda tidak bisa berharap dunia akan berjalan sesuai apa yang anda inginkan. Kita harus bekerja menghadapi dunia sebagaimana adanya.”

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/julie-bishop-tegaskan-feminitas-tidak-boleh-menghalangi-'karir/7937580

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement