Senin 19 Dec 2016 11:24 WIB

Setelah Aleppo Jatuh, Kota Ini akan Menjadi Incaran Pasukan Assad

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota pertahanan sipil mencari para korban selamat setelah terjadinya aksi bombardir di Provinsi Idlib
Foto:
Puluhan bus dan ambulans mengevakuasi ribuan orang penduduk sipil di Aleppo pada Kamis (15/12).

Namun untuk memutuskan apa langkah selanjutnya, Assad perlu mendiskusikan dengan sekutunya Rusia dan Iran. Seperti dilansir ABC News, Ahad, (18/12), Pemerintah Suriah kehilangan Jisr al Shughour dan Idlib pada musim panas 2015. Ini mungkin yang mendorong Rusia mengintervensi perang Suriah dan memberikan dukungan penuh kepada Assad.

Saat ini jadi pemandangan biasa ketika para laki-laki menyambut pendatang baru di Idlib dengan sambutan bagai seorang pahlawan. Para pendatang menuju Idlib dan keluar dari bus-bus hijau dengan membawa senjata di pundaknya.

Seorang jurnalis yang meliput segala urusan Suriah, Ibrahim Hamidi mengatakan, Pemerintah Suriah ingin mempersiapkan orang-orang secara psikologis mengenai ide bahwa Idlib adalah Kandahar Suriah.

"Kandahar sendiri merupakan provinsi di Afganistan ang menjadi basis milisi Taliban pada 1996-2001," katanya seperti dilansir ABC News, Ahad, (18/12).

Dengan banyaknya anggota kelompok garis keras di Idlib,  jelas Ibrahim, akan memudahkan Pemerintah Suriah membenarkan aksinya untuk melakukan bombardir secara besar-besaran. Ini memudahkan Pemerintah Suriah memusnahkan kelompok oposisi di sana bersama para militan.

Menurut Institute for The Study of War, lebih dari 50 ribu kelompok oposisi berada di bawah organisasi Jaish al Fatah atau Army of Conquest. Mereka berkaitan dengan Alqaidah.

Pelajar senior di Carnegie Middle East Center di Beirut, Yezid Sayigh mengatakan, dalam pertempuran di Idlib sepertinya Turki akan memainkan perannya. "Ini terlihat dari sikap Turki yang terus memberikan pasokan dan suplai kepada kelompok oposisi secara berkelanjutan," katanya.

Menurut Sayigh, Jika Turki memutuskan untuk memahami Rusia dan mengurangi bantuan kepada kelompok oposisi, maka perbatasan Turki dengan Idlib akan seperti perbatasan Yordania dengan Daraa.

Di perbatasan Yordania-Daraa, pasukan oposisi hanya memiliki sedikit kemampuan untuk melakukan aksi independen. Mereka juga kurang mampu bertahan dalam jangka panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement