Kamis 26 Jan 2017 14:23 WIB

Setuju Cara Penyiksaan Waterboarding, Trump: Api Kita Lawan Api

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Interogasi Waterboarding
Interogasi Waterboarding

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump percaya teknik penyiksaan waterboarding dapat mengatasi radikalisme. Ia mengaku telah berkonsultasi dengan Menteri Pertahanan James Mattis dan Direktur CIA Mike Pompeo mengenai penggunaan kembali teknik tersebut.

"Kita harus melawan api dengan api. Saya telah berbicara dengan orang-orang intelijen dan saya bertanya 'Apakah itu (waterboarding) dapat bekerja? dan jawabannya adalah "Ya, benar," kata Trump, kepada ABC News, Rabu (25/1).

Menurut Trump, ia akan mengandalkan Pompeo dan Mattis, serta timnya jika waterboarding benar-benar bisa dilakukan. Ia juga akan berupaya untuk mencapai tujuan itu.

"Mereka memotong kepala merekamnya dengan kamera dan membagikan rekaman itu ke seluruh dunia. Apa kami tidak diizinkan untuk melakukan apa-apa?" ungkap Trump.

Mantan Direktur CIA, Leon Panetta, mengutuk rencana Trump itu. Menurut Panetta, kembalinya teknik penyiksaan waterboarding merupakan kesalahan serius dan langkah mundur bagi AS.

"Kenyataannya, kita benar-benar tidak perlu menggunakan interogasi penyiksaan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dari tahanan," kata Panetta dalam program 100 Hari di BBC World News.

Ia percaya intelijen AS dan Jenderal Mattis juga menganggap teknik waterboarding adalah sebuah kesalahan. Hal itu akan merusak citra AS di mata dunia.

Baca juga, Donald Trump Menangkan Pilpres AS.

Waterboarding adalah teknik penyiksaan dengan menenggelamkan wajah tahanan ke dalam air, sebagai taktik interogasi. Waterboarding secara luas telah dianggap sebagai bentuk penyiksaan yang dilarang oleh Pemerintah AS.

Selama kampanye, Trump mengatakan ia mungkin akan memerintahkan bawahannya untuk melakukan waterboarding bagi tersangka terorisme. Namun, sikapnya sempat melunak dan mengatakan ia tidak akan membiarkan militernya melanggar hukun internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement