Sabtu 04 Feb 2017 15:29 WIB

Sejarah Hari Ini: Prancis Umumkan Hapus Perbudakan

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Perbudakan (Ilustrasi)
Foto: margaridasantoslopes
Raja Hussein dari Yordania (kiri) dan Pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat.

Pada 4 Februari 1969 Konggres Nasional Palestina menunjuk Yasser Arafat sebagai Kepala Palestine Liberation Organization (PLO) atau Organisasi Pembebasan Palestina. Seperti dilansir Britannica, setelah Perang Enam Hari Arab-Israel pada  Juni 1967,  PLO semakin diakui sebagai perwakilan rakyat Palestina yang terus memperjuangkan kemerdekaannya dari penjajahan Israel.

Yasser Arafat memperjuangkan kemerdekaan Palestina dengan melakukan perang gerilya melawan basis Israel di Yordania. Ini membuat Israel marah dan melakukan serangan balasan sehingga menimbulkan gejolak di Yordania.

Akibatnya PLO berkonflik dengan Raja Yordania, Ḥussein. Pada tahun 1971 milisi PLO diusir oleh tentara Yordania.

Pada tahun 1974  akhirnya Arafat menyerukan penghentian serangan kepada target di luar Israel dan  mencari pengakuan komunitas internasional terhadap PLO sebagai wakil resmi rakyat Palestina.

Pada tahun 1974 para pemimpin negara Arab akhirnya mengakui PLO sebagai satu-satunya wakil rakyat seluruh rakyat Palestina yang resmi. PLO juga diakui sebagai anggota Liga Arab pada 1976.

Namun Israel malah berusaha menghancurkan PLO dan basisnya di Lebanon. Israel menginvasi Lebanon pada Juni 1982 untuk menghancurkan PLO. Akhirnya PLO di pergi dari Beirut, Lebanon menuju ke negara Arab lainnya yang bersimpati pada PLO. Penjajahan Israel di Palestina masih terus berlangsung hingga sekarang.

Selanjutnya: George Washington Terpilih sebagai Presiden AS

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement