Rabu 28 Jun 2017 00:56 WIB

Maritim Malaysia Selidiki Perampokan Kapal Minyak Thailand

Kapal Tanker Minyak (ilustrasi)
Foto: amveruscg.blogspot.com
Kapal Tanker Minyak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Maritim Malaysia (APMM) telah mengambil langkah sehubungan perampokan terhadap kapal tangki Thailand CP 41 di posisi nautika timur Kuantan pada 23 Juni. Ketua Pengarah Maritim Malaysia, Laksamana Maritim Dato' Indera Zulkifli bin Abu Bakar di Kuala Lumpur, Selasa (26/6), mengatakan pihaknya telah menurunkan pasukan khusus untuk menyelidiki dan mendapatkan informasi terkait kasus tersebut.

Dia mengatakan Maritim Malaysia juga telah menghubungi pihak berwenang di Thailand untuk melakukan koordinasi. "Memandang ini melibatkan kriminalitas lintas perbatasan, Maritim Malaysia juga bekerja sama dengan Armada Barat Angkatan Laut Indonesia dan Singapore Police Coast Guard (SPCG)," katanya.

Melalui kerja sama ini, ujar dia, pihaknya berbagi informasi dalam mencegah insiden yang sama terulang dan dapat membawa pelaku yang terlibat ke pengadilan.Sebagai langkah pencegahan, ujar dia, Maritim Malaysia telah menggerakkan pasukan dan ronda menggunakan kapal maupun pesawat udara dibantu Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) dan Pasukan Polisi Maritim (PPM).

Laksamana Maritim Dato' Indera Zulkifli bin Abu Bakar juga percaya kejadian tersebut dapat diatasi jika ada kerja sama dengan semua pihak. Dia menegaskan pihak kapal perlu mengambil langkah pengamanan yang lebih proaktif dalam menangani kriminalitas seperti ini dam melaporkan kejadian dengan cepat supaya Maritim Malaysia bisa bergerak dengan cepat.

"Dalam kasus ini Maritim Malaysia hanya menerima informasi setelah 21 jam insiden terjadi. Namun dengan pengalaman yang terjadi dalam menyelesaikan kasus di masa lalu, Maritim Malaysia yakin daapat mengatasi insiden fuel siphoning ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement