Senin 24 Jul 2017 09:25 WIB

Sejarah Hari Ini: Debat Sengit Mengenai Komunisme Versus Kapitalisme

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Richard Nixon
Foto: EPA
Pemandangan Machu Picchu dari atas bukit. Situs kuno ini pertama dibangun pada tahun 1450.

Pada 24 Juli 1911, arkeolog Amerika, Hiram Bingham, menemukan situs bersejarah Machu Picchu di Peru. Machu Picchu diyakini merupakan sebuah pemukiman Inca kuno di Peru yang sekarang menjadi salah satu tujuan wisata terbaik dunia.

Terselip di pedesaan berbatu di barat laut Cuzco, Machu Picchu diyakini telah menjadi tempat peristirahatan musim panas bagi para pemimpin Inca. Peradaban Inca diketahui hampir musnah oleh penjajah Spanyol pada abad ke-16.

Selama ratusan tahun kemudian, keberadaan Machu Picchu hanya diketahui oleh para petani yang tinggal di wilayah tersebut. Namun, kerahasiaan itu terbongkar saat musim panas 1911, ketika Bingham tiba dengan tim penjelajah kecilnya untuk mencari kota hilang yang terkenal dari suku Inca.

Bingham dan timnya berangkat dari Cuzco ke Lembah Urubamba menggunakan keledai. Seorang petani setempat memberi tahu mereka beberapa reruntuhan yang terletak di puncak sebuah gunung di dekatnya.

Menurut si petani, gunung tersebut bernama Machu Picchu, yang artinya "puncak lama" dalam bahasa Quechua. Setelah mendaki gunung dalam cuaca dingin, Bingham bertemu dengan sekelompok kecil petani yang menunjukkan kepadanya sisa perjalanan menuju Machu Pichu.

Kelompok Bingham kemudian dibantu oleh seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun. Bingham melihat jaringan teras batu yang rumit menandai pintu masuk Machu Picchu.

Bingham yang gembira, menyebarkan berita tentang penemuannya ini dalam sebuah buku. Kabar yang dibawanya mengirim banyak turis berbondong-bondong datang ke Peru untuk mengikuti jejaknya menyusuri jalan setapak Inca.

Dilansir dari History, situs itu sendiri membentang sejauh lima mil dan memiliki lebih dari 3.000 batu, dalam berbagai tingkat yang berbeda. Saat ini, lebih dari 300 ribu orang menginjak-injak Machu Picchu setiap tahun.

Mereka tertarik untuk melihat matahari terbenam di atas monumen batu yang menjulang tinggi. Mereka juga mengagumi kemegahan misterius dari salah satu keajaiban buatan manusia yang paling terkenal di dunia ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement