Sabtu 29 Jul 2017 03:39 WIB

AS Jatuhi Sanksi ke Perusahaan Iran Terkait Peluncuran Roket

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ilham Tirta
Roket buatan Iran (ilustrasi).
Foto: jspace.com
Roket buatan Iran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) memberlakukan sanksi terhadap enam anak perusahaan Iran terkait program rudal balistk pada Jumat (28/7). AS menyebut peluncuran roket Teheran yang mampu menempatkan satelit ke orbit sebagai tindakan provokatif yang berlanjut.

Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri AS memberlakukan sanksi terhadap enam perusahaan Iran yang dimiliki atau dikendalikan oleh Grup Industri Shahid Hemmat. Langkah ini memungkinkan pemerintah AS memblokir properti perusahaan manapun di bawah yuridiksinya dan mencegah warga AS melakukan bisnis degan perusahaan itu.

Menteri Keuangan, Steve Mnuchin, dalam sebuah pernyataan mengatakan, sanksi ini menggarisbawahi keprihatinan mendalam AS terhadap pembangunan berkelanjutan Iran, pengujian rudal balistik, dan perilaku provokatif lainnya. "Pemerintah AS akan terus secara agresif melawan aktivitas rudal balistik terkait Iran, apakah itu peluncuran ruang provokatif atau kemungkinan dukungan untuk serangan rudal Yaman Houthi ke Arab Saudi seperti yang terjadi pada pekan terakhir ini," ujarnya.

Enam unit Sahid Hemmat itu diketahui memproduksi komponen pembuatan rudal, rudal pesawat tempur, mesin rudal balistiik, propilant cair, sistem panduan, dan pengawasan rudal. Mereka juga melakukan penelitian dan perawatan terkait rudal. Langkah ini diumumkan beberapa jam setelah Senat AS dengan suara bulat menjatuhkan sanksi baru kepada Iran, Rusia, dan Korea Utara.

Departemen Luar Negeri menuduh bahwa uji coba kendaraan peluncuran satelit Iran merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dan juga semangat kesepakatan nuklir multinasional Iran. Teheran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan beberapa sanksi ekonomi.

Administrasi Presiden Donald Trump memberi sertifikasi kepada Iran untuk mematuhi kesepakatan nuklir pekan lalu, meskipun Trump telah menyebut kesepakatan itu dinegosiasikan oleh pendahulunya. Trump mengeluarkan ancaman terselubung terhadap Iran awal pekan ini, memperingatkan Teheran untuk mematuhi persyaratan kesepakatan nuklir atau menghadapi masalah besar.

Ia mengatakan dalam sebuah pidato di Ohio, kesepakatan tersebut telah memberatkan Iran dan menambahkan bahwa hal tersebut tidak akan berlangsung lama.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement