Kamis 07 Sep 2017 14:20 WIB

Ikadi DIY Kecam Perbuatan Militer Myanmar

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Agus Yulianto
 Demonstran yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Rohingya melakukan aksi peduli Rohingya di depan Kedutaan Besar Myanmar, Jakarta (Ilustrasi)
Demonstran yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Rohingya melakukan aksi peduli Rohingya di depan Kedutaan Besar Myanmar, Jakarta (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tragedi kemanusiaan semakin memburuk di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Setiap harinya, semakin banyak yang menjadi korban militer Myanmar. Hingga saat ini, korban tewas semakin meningkat, setelah bentrokan bersenjata antara tentara dan militan Rohingya berlanjut untuk hari ketiga pada Ahad (27/8). 

Puluhan ribu Muslim Rohingya pun akhirnya melarikan diri ke Bangladesh. Melihat kenyataan itu, Ikatan Da'i Indonesia (Ikadi) DIY pun mengeluarkan pernyataan sikap.

Ketua Umum Ikadi DIY, Endri Nugroho Laksana mengatakan bahwa Ikadi DIY mengecam keras perbuatan biadab terhadap umat Islam etnis Rohingya oleh Militer Myanmar. "Perbuatan ini mengarah kepada ethnic cleansing atau pembersihan etnis," kata dia, Kamis (7/9).

Dia pun mendesak Pemerintah Myanmar untuk menghentikan dan tidak mendiamkam perbuatan keji yang tidak berperikemanusiaan ini. Selain itu, ia juga endesak Pemerintah Republik Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia agar mengambil sikap tegas dan langkah kongkrit untuk menghentikan tragedi kemanusiaan melalui ASEAN, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

"Kami juga engajak seluruh umat Islam khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk melakukan pengumpulan bantuan demi meringankan penderitaan kaum Muslimin Rohingya, dan banyak memanjatkan doa serta melaksanakan Qunut Nazilah, semoga Allah menolong dan mengangkat kesulitan mereka," ujarnya.

Sent from my iPhone

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement